Kini KRL sudah nyaman dan aman. Dengan demikian menjadi salah satu moda transportasi darat yang banyak diandalkan oleh masyarakat. Mereka yang pergi pulang naik kereta api ke tempat kerja menamakan diri roker (rombongan kereta).
Tepat waktu
Dengan manajemen baru beberapa tahun lalu, kedatangan kereta boleh dibilang tepat waktu. Ada informasi di setiap stasiun jadwal kedatangan dan keberangkatan KRL untuk tujuan tertentu. Ini tentu membantu para penumpang.
Namun tetap saja pada saat jam sibuk, penumpang KRL membludak. Pada pagi hari menjelang jam kantor, penumpang dari Bogor, Bekasi, dan Tangerang yang membludak. Maklum umumnya kantor dan tempat usaha terdapat di Jakarta. Pada sore hari giliran KRL dari arah Jakarta, seperti stasiun Jakarta Kota dan Manggarai yang ramai penumpang.
Untung saja ketika saya diundang acara berlangsung pada saat jam sepi. Kalau ke Bogor atau Depok saya biasa naik dari stasiun Juanda. Berangkat dari rumah sekitar pukul 07.00. Saya selalu mendapat tempat duduk. Kalau pulang sore hari, itu jam sepi penumpang juga. Jadi kita perlu manajemen waktu.
Kilas balik lagi ke zaman baheula. Dulu ketika kereta masih berjalan di atas tanah, waduh antrean kendaraan bermotor sungguh luar biasa. Ini yang membuat orang stres di jalan. Bayangkan tiap beberapa menit, palang pintu perlintasan kereta tertutup. Antrean kendaraan itu antara lain terdapat di pintu perlintasan Manggarai, Megaria, Gambir, dan Juanda. Namun setelah dibuatkan jembatan kereta, lalu lintas kendaraan bermotor di area sibuk semakin lancar.
Menurut saya, masih perlu dibuatkan jembatan kereta agar kemacetan kendaraan bermotor ketika menunggu kereta lewat bisa diminimalisasi. Kalau kereta lewat tiap beberapa menit, tentu masalah buat kendaraan bermotor. Harus antre panjang menjelang perlintasan.
Saya memaklumi kenaikan tarif KRL. Namun hendaknya uang kenaikan digunakan untuk membuat jembatan kereta api. Dengan adanya jembatan, kemacetan lalu lintas dan kecelakaan bisa diminimalisasi. Keberangkatan kereta pun bisa ditambah, terutama pada jam-jam sibuk sehingga memberi keamanan dan kenyamanan kepada para pengguna kereta. Nanti perlu dibuatkan gerbong khusus lansia. Selama ini kan yang sudah ada gerbong khusus wanita.***
   Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H