Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Masih Banyak Masyarakat Awam Percaya kepada Tulisan/Tayangan Bombastis daripada Karya Para Kolektor

22 Desember 2021   12:31 Diperbarui: 27 Desember 2021   20:55 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti koin Rp 500 emisi 2016 ini, sebenarnya saya ingin menukar satu atau dua gulungan saja. Namun bank hanya membolehkan per plastik alias 10 gulung. Jadilah saya mengeluarkan Rp 125.000. Itu pun harus memesan terlebih dulu. Karena lokasi bank agak jauh, terpaksalah saya naik ojek Rp 20.000 untuk pergi pulang. Hehehe...baru pernah tukar uang harus janjian dan naik ojek.

Koin Rp 500 lain saya peroleh dari toko swalayan berupa kembalian belanja. Karena sudah pernah berpindah tangan, jadi nilainya sebagai koleksi lebih rendah daripada koin gulungan. Semakin sering berpindah tangan, semakin rendah nilai koleksi. Semoga masyarakat paham yah.***       

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun