Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Masih Banyak Masyarakat Awam Percaya kepada Tulisan/Tayangan Bombastis daripada Karya Para Kolektor

22 Desember 2021   12:31 Diperbarui: 27 Desember 2021   20:55 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi 'coins set' 1945-2016, koin-koin Nederlandsch-Indie dan Republik Indonesia ada di sana (Sumber: bukalapak/kiri dan tokopedia ainunkhoirunnisa /kanan)

Harga sebuah koin sangat dipengaruhi oleh kualitas koin tersebut. Semakin baik kualitas koin, tentu semakin mahal harga koin. Demikian juga sebaliknya. Di mata kolektor, kualitas koin dikenal dengan istilah grade. 

Dunia numismatik mengenal delapan grade utama. Namun untuk masyarakat awam kita sebut saja grade tertinggi Bagus Sekali, di bawahnya ada Bagus, Cukup Bagus, dan Kurang Bagus.

Skala Sheldon dari 0 hingga 70, nilai semakin tinggi,  koleksi semakin berkualitas  (Sumber: coffeebreakstory.com)
Skala Sheldon dari 0 hingga 70, nilai semakin tinggi,  koleksi semakin berkualitas  (Sumber: coffeebreakstory.com)

Para numismatis senior mengenal grade berdasarkan skala Sheldon, sesuai nama penciptanya William Sheldon. Saat ini skala Sheldon menjadi standar penilaian koleksi mata uang, baik kertas maupun koin.

Skala Sheldon mulai dari 0 sebagai kualitas terendah hingga 70 sebagai kualitas terbaik. Di banyak negara skala Sheldon digunakan untuk layanan grading kepada para numismatis profesional. Maklum, angka-angka itu diberikan oleh lembaga grading internasional dengan mematok tarif tertentu. Itulah sebabnya kita menemukan berjenis-jenis angka pada koleksi yang sudah di-grading.

Jangan heran, untuk koleksi serupa, antara yang belum di-grading dengan yang sudah di-grading, memiliki nilai jual agak jauh. Koleksi yang sudah di-grading selalu mendapat plastik yang berfungsi untuk mengamankan koleksi. Lembaga grading juga menginformasikan asli atau palsunya koleksi, termasuk cacad, sudah/belum dicuci, ada modifikasi atau tidak, dsb.

Grading koin mempermudah penjual dan pembeli. Soal harga memang ada buku katalogus. Namun sering kali terjadi negosiasi antara penjual dan pembeli.

Lembaga grading yang cukup dikenal luas adalah Professional Coin Grading Service (PCGS) dan Numismatic Guaranty Corporation (NGC).  

Kalaupun tidak di-grading, transaksi tetap bisa dilakukan. Sesama kolektor biasanya sudah saling mengerti. Cuma posting foto saja sudah paham kualitas koleksi itu. Tentu beda sekali dengan masyarakat awam. Biasanya mereka cuma berpatokan pada gambar yang sama.

Ilustrasi koin masih dalam gulungan dan koin hasil kembalian swalayan (Dokpri) 
Ilustrasi koin masih dalam gulungan dan koin hasil kembalian swalayan (Dokpri) 

Gulungan koin

Sekadar gambaran, koin yang berkualitas paling bagus adalah koin yang baru diambil dari gulungan. Koleksi seperti ini belum pernah berpindah tangan. Sebagai kolektor, kita cukup punya satu atau beberapa koin sejenis. Lain halnya kalau kita berkiprah pula sebagai pedagang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun