Sekadar gambaran, dalam lelang di crowncurrencyauctions baru-baru ini, uang kertas Netherlands-Indie bergambar J.P. Coen nominal 50 gulden keluaran 1929 terjual 2.750 Euro. Kalau dikurskan dengan perbandingan 1 : 16.000, harga koleksi itu mencapai Rp44 juta.
Nilai 58 untuk koleksi itu termasuk luar biasa. Berarti meskipun berumur 92 tahun, kondisi koleksi masih joss. Tentu karena pemeliharaan yang bagus. Kualitas koleksi menjadi pertimbangan utama si bidder.
Menurut kolektor B. Untoro atau Uno, sebagaimana termuat dalam Facebook CORE (Club Oeang Noesantara), uang Coen Netherlands-Indie 27 April 1929 tanda tangan K. W. J. Michielsen + L. J. A. Trip grade Aunc 58 masuk kategori scarce = jarang ada. Menurut buku Oeang Noesantara -- OeN karangan beliau, pada 2015 Â ancar-ancar harganya kondisi VG Rp500.000, kondisi VF Rp2 juta, dan kondisi Unc Rp9 juta. Nah, inilah lelang yang sering menjungkirbalikkan harga dalam katalogus atau naik sangat cepat.
Lelang uang asal Indonesia ada yang berharga lebih tinggi loh. Masih menurut Uno, tahun lalu Wayang 50 gulden terjual dengan harga tak terduga di lelang Stack's Bowers Hongkong, senilai US$ 40,800 = Rp590 juta. Â
Padahal, awalnya uang Hindia-Belanda 1938-1939 itu dibuka hanya US$ 1,500 (Rp21 juta) dengan harapan harga ketok palu US$ 2,500 - 4,500 (Rp36 - 65 juta). Â Â
Kalau kita buku-buka laman auctions milik mancanegara, tampak ditampilkan banyak mata uang Indonesia dengan kondisi ciamik. Misalnya uang Sukarno sedang dilelang di laman bidinside.com. Semoga mata-mata uang Indonesia masih sempat diselamatkan oleh kolektor atau museum di Indonesia.***Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H