Ketiga museum itu adalah Museum Nasional, Museum Kebangkitan Nasional, dan Museum Sumpah Pemuda. Pada 1990-an jumlah museum di bawah Kemdikbudristek bertambah Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Museum Basoeki Abdullah, dan Galeri Nasional.
Saat ini 60-an museum, galeri, dan monumen tergabung dalam Paramita Jaya. Sebelum pandemi Covid, Paramita Jaya membuat acara Temu Mugalemon setiap bulan di tempat yang berbeda. Namun sejak pandemi, kegiatan dilakukan secara daring.
Bersama Barahmus (Badan Musyawarah Museum) DIY dan Himusba (Himpunan Museum-museum di Bali) Bali, Paramita Jaya menjadi 'tiga tokoh sentral' dalam kegiatan Asosiasi Museum Indonesia (AMI).
Semoga Paramita Jaya dan organisasi permuseuman lain mampu menghidupkan museum-museum, terutama museum swasta, yang terkena dampak pandemi. Kita harus saling toleransi dan gotong royong demi memajukan museum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H