Kuliner setiap suku perlu disajikan. Begitu juga kesenian tradisional mereka. Sajikan musik tradisional Batak berupa musik gondang atau lainnya. Tari Tortor tentu tidak boleh ditinggalkan.Â
Wisata etnik bisa dipadukan dengan wisata sejarah, wisata budaya, dan wisata petualangan. Atau dengan wisata jenis lain, sesuai kajian tim pakar pariwisata. Ajak wisatawan berjalan kaki menyusuri tempat atau obyek yang termasuk unik dan langka. Betapa Heritage of Toba beragam dan luar biasa.
Destinasi Super Prioritas
Kawasan Danau Toba telah ditetapkan menjadi Destinasi Super Prioritas (DSP) Toba. Untuk itu berbagai fasilitas perlu disiapkan. Perlu dibangun sejumlah dermaga tempat bersandar perahu untuk mengangkut wisatawan. Setiap dermaga harus dibuat unik dengan obyek wisata unggulan. Perahu bisa berhenti di setiap dermaga, untuk selanjutnya wisatawan berjalan kaki menuju lokasi wisata etnik, wisata alam, wisata petualangan, dan wisata arkeologi sekaligus.
Pengaturan waktu harus jelas sehingga menjadi wisata yang berkesan dan menimbulkan kenangan. Jangan sampai molor karena masih ada lokasi wisata lain. Kaitkan dengan Jalur Rempah yang kini sedang hangat dibicarakan. Pasti akan menarik wisatawan.
Setiap perahu dibuat unik dengan ciri khas setiap etnis di sekitar Danau Toba. Ini pasti menjadi nilai plus. Yang jelas perbaikan sarana dan infrastruktur harus dilakukan dengan serius. Selanjutnya perbaikan atraksi yang inovatif dan kreatif.
Berbagai kegiatan MICE (Meeting, Incentive travel, Convention and Exhibition) bisa dilakukan di Danau Toba. Dengan berbagai fasilitas kenapa harus ke luar negeri, MICE di Indonesia Aja. Kegiatan pariwisata, termasuk MICE, akan berdampak besar buat perekonomian masyarakat. Kita harapkan pandemi akan segera berakhir sehingga pariwisata sekaligus pendapatan masyarakat bisa terdongkrak.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H