Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bermalam di Museum Kebangkitan Nasional Sambil Makan Ikan Bakar

30 Agustus 2021   08:29 Diperbarui: 30 Agustus 2021   08:43 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tur museum di malam hari (Foto: Panitia Bermalam di Museum)

Tur museum di malam hari (Foto: Panitia Bermalam di Museum)
Tur museum di malam hari (Foto: Panitia Bermalam di Museum)

Mengunjungi museum pada malam hari memang memiliki sensasi tersendiri. Sejak kemunculan film "Night at the Museum" nama museum menjadi terangkat. Dalam tur museum itu sempat muncul beberapa guyonan. "Hati-hati koleksi mayat bisa hidup," kata beberapa peserta.

Muskitnas memiliki koleksi rangka manusia yang berasal dari Prancis. Lihat tulisannya [di sini]. Tulisan lain juga ada [di sini].  Ada beberapa peserta yang agak ketakutan. Apalagi kemudian para peserta diajak ke ruangan yang dulunya menjadi asrama. Banyak tempat tidur berada di sini.

Muskitnas berawal dari Sekolah Dokter Bumiputera yang disebut STOVIA. Beberapa tokoh mendirikan organisasi Budi Utomo di tempat ini. Sebelum menjadi Muskitnas, beberapa museum ada di sini antara lain Museum Kesehatan, Museum Wanita, Museum Pers, dan Museum Budi Utomo. Pada 1974 disebut Gedung Kebangkitan Nasional. Baru pada 1984 menjadi Museum Kebangkitan Nasional.

Acara santai Bermalam di Muskitnas. Setelah lelah peserta tidur dalam beberapa ruangan (Foto: Panitia Bermalam di Muskitnas)
Acara santai Bermalam di Muskitnas. Setelah lelah peserta tidur dalam beberapa ruangan (Foto: Panitia Bermalam di Muskitnas)

Bakar ikan

Seusai tur museum, para peserta disajikan ikan bakar di halaman museum. Makan ikan di malam hari, apalagi ramai-ramai, membuat acara semakin marak. Ikan bakar hangat plus sambal tentu menghangatkan badan.

Bakar ikan di malam hari menjadi acara terakhir. Sebagian peserta meninggalkan museum sekitar pukul 22.00. Peserta lain kembali meneruskan acara, seperti diskusi dan ngobrol santai.

Pihak museum sendiri menyediakan beberapa ruangan yang dilengkapi karpet untuk peserta beristirahat. Sekitar pukul 01.00 para peserta sudah memasuki ruangan yang diatur oleh panitia. Mereka tampak sudah ngantuk.

Minggu, 29 Agustus pukul 06.00 para peserta mulai berolahraga ringan. Di meja dekat aula, sarapan pagi sudah disediakan oleh panitia. Seusai sarapan satu per satu peserta mulai meninggalkan museum.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun