Langkah Pak Don sulit ditandingi. Berjalan sambil lihat kanan kiri siapa tahu ada obyek yang menarik. Kalau ada yang ia anggap menarik, langsung ia jepret.
Ketika saya menikah pada 1992, Pak Don ikut memotret. Ia menggunakan film hitam putih, yah tentu khas jurnalis. Ternyata foto hitam putih lebih bertahan lama daripada foto berwarna. Sampai sekarang warnanya masih kinclong.
Sejak Mutiara tidak terbit lagi, saya jarang sekali bertemu dengan beliau. Beberapa tahun lalu pernah ketemu di kantor koran Sinar Harapan di Jalan Raden Saleh. Kami bertemu dengan Pak Aristides. Dalam beberapa tahun ini paling kami kontakan lewat Facebook. Semoga Pak Don tetap sehat dan terus berkarya, untuk menghasilkan foto maupun buku berkualitas.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H