Rabu, 31 Maret 2021 kita dikejutkan adanya aksi teror di Mabes Polri Jakarta oleh seorang wanita. Polisi berhasil menemukan surat wasiat di rumah wanita tersebut. Analisis seorang grafolog menyimpulkan si wanita melakukan aksi teror karena didorong rasa cemas, tidak aman, dan amarah. Demikian berita dari kompas.com 2 April 2021.
Pada kesempatan ini saya hanya ingin membicarakan tulisan tangan. Sebenarnya grafologi atau ilmu yang menganalisis tulisan tangan, bukan ilmu pengetahuan baru. Orang Tiongkok kuno menganalisis karakteristik kaligrafi sejak ribuan tahun lalu. Orang Romawi purba juga melakukan hal serupa pada tulisan tangan.
Catatan yang paling awal mengenai grafologi diketahui berasal dari orang Italia bernama Camillo Baldo pada 1622. Profesor Baldo berasal dari Universitas Bologna. Selanjutnya grafologi mulai berkembang pada abad ke-19 dan ke-20. Pada masa itu grafologi diangggap sesuatu yang ilmiah ketimbang seni.
Bapak Psikologi Carl G. Jung menyadari manfaat tulisan tangan sebagai alat bantu untuk mempelajari karakter dan kepribadian. Mata kuliah grafologi kemudian dimasukkan ke dalam Jurusan Psikologi dan Kriminologi pada sejumlah universitas di AS dan Eropa.
Tulisan tangan seseorang bersifat unik. Tidak ada dua tulisan tangan yang sama. Meskipun ditulis dengan tangan, tulisan tangan merupakan produk otak. Karena itu sebagian pakar menyebutnya hand writing, sebagian lagi brain writing.
Dalam menganalisis tulisan tangan, para praktisi memperhatikan sejumlah hal seperti zona (zona atas, zona tengah, dan zona bawah), marjin (kiri dan kanan), kemiringan, tekanan, ukuran, spasi, guratan (awal dan akhir), jenis tulisan (bersambung atau tidak bersambung), huruf kapital, huruf kecil, dan tanda tangan. Setiap bentuk dan ukuran memiliki arti, sebagaimana bentuk dan lokasi garis tangan pada palmistri.
Menurut Andrea McNichol, ada tiga aspek yang diungkapkan tulisan tangan, yakni aspek fisik, aspek mental, dan aspek emosional. McNichol pernah membantu aparat hukum dalam menganalisis peristiwa kriminal, yakni menyelidiki pencurian senilai 52.000 dollar dari tempat penyimpanan barang-barang berharga.Â
Dari tiga orang yang dicurigai, pencuri berhasil diketahui melalui analisis adanya spasi besar. "Spasi besar yang tidak biasanya itu menunjukkan ia kehilangan spontanitas dan adanya keragu-raguan," begitu McNichol.
Penggunaan grafologi
Dulu grafologi digunakan untuk merekrut karyawan. Pada setiap iklan lamaran kerja antara lain selalu ditulis "surat lamaran ditulis tangan". Kertas yang dibutuhkan bukan kertas bergaris tapi kertas polos. Lewat kertas polos akan diketahui tulisan menaik atau menurun, marjin kiri rata atau tidak beraturan, dsb.
Seperti halnya pengetahuan untuk melihat potensi diri, penggunaan grafologi bisa untuk bisnis, memahami remaja, memilih karier, pedoman pernikahan, diagnosis penyakit, menilai tokoh sejarah, dan deteksi kriminal.
Untuk memperluas wawasan, lihat tulisan saya sebelumnya {yang ini] dan [yang itu].
Semoga tulisan ini bermanfaat.***
Bahan Bacaan:
- Andrea McNichol. Biarkan Tulisan Tangan Berbicara. Jakarta: Abdi Tandur, 2004.
- Diagram Group. Misteri Masa Depan Anda. Jakarta: Penerbit Arcan, 1993.
- Margaret Gullan-Whur. Misteri Tulisan Tangan. Jakarta: Penerbit Arcan, 1996.
Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H