Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menelusuri Makam Tokoh Pendiri Batavia (Sekarang Jakarta) J.P. Coen

1 April 2021   15:27 Diperbarui: 29 Mei 2022   19:35 1742
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
J.P. Coen diabadikan pada uang kertas De Javasche Bank (Sumber: bi.go.id)

Seorang sarjana arkeologi UI, Argi, pernah menelusuri makam Coen lewat referensi lama. Menurut Argi, ada perbedaan pendapat penomoran mengenai letak makam Coen antara Boockesteyn dan Eweke. Dalam catatan, peti mati milik Coen terbuat dari timah.

Sebenarnya pada 1806 ada usulan untuk memindahkan makam dari Gereja Belanda Baru ke pemakaman baru di Museum Taman Prasasti sekarang.  Dalam catatan yang dimiliki oleh pastor Gereja Belanda Baru, Coen berada di ruang makam bernomor 163. Ketika dibuka, mereka menemukan banyak kerangka yang sudah tercampur. Pada saat itu sedikit ada perdebatan mengenai kerangka Coen.

Tulang-tulang yang ditemukan pada ekskavasi 1938 dalam kondisi tercampur (Foto: Laporan Oudheidkundige Dienst 1938 melalui Argi di Facebook)
Tulang-tulang yang ditemukan pada ekskavasi 1938 dalam kondisi tercampur (Foto: Laporan Oudheidkundige Dienst 1938 melalui Argi di Facebook)
Mungkin sekarang perlu diteliti ulang mengingat teknologi semakin berkembang. Tulang-tulang yang banyak itu perlu dipilah milik siapa.

Yang menarik, kata Argi di Facebook, pada saat ekskavasi ditemukan makam milik Diego Fernandes. Makam itu sangat istimewa, karena dulu pemerintah VOC pernah meminjam 40.000 Rijksdaalers dari Diego. Dana itu diambil dari gereja Mardjiker (Gereja Portugis/Sion).

Coen memang gubernur jenderal paling populer di Batavia. Oleh karena itu pemerintah kolonial Belanda pada 1869 pernah mendirikan sebuah monumen dan patung Coen di Lapangan Banteng sekarang.  Namun pada masa pendudukan Jepang, tepatnya pada 7 Maret 1943, patung dari tembaga itu dihancurkan. Uang kertas bergambar Coen pernah diedarkan oleh De Javasche Bank, cikal bakal Bank Indonesia.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun