Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menurut Prasasti Abad ke-9, Raja Balitung Pernah Berburu Burung Kitiran dan Mandi di Pancuran

18 Maret 2021   08:15 Diperbarui: 18 Maret 2021   11:40 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebagian isi Prasasti Tlu Ron (Sumber: IG Balai Arkeologi DI Yogyakarta)

Dari Prasasti Tlu Ron diketahui bahwa pada abad ke-9 itu raja pernah berburu burung kitiran (merpati/perkutut). Setelah berburu, raja mandi di pancuran.

Candi Kedulan di Sleman (Foto: Balai Pelestarian Cagar Budaya DI Yogyakarta)
Candi Kedulan di Sleman (Foto: Balai Pelestarian Cagar Budaya DI Yogyakarta)
Candi Kedulan

Candi Kedulan yang terletak di Dusun Kedulan, Sleman, DI Yogyakarta itu ditemukan oleh penambang pasir pada 1993. Dari sejumlah temuan awal berupa arca, diketahui Candi Kedulan bersifat Hindu. Pada 2018 Candi Kedulan selesai dipugar oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya DI Yogyakarta. Sejumlah penelitian terhadap kompleks Kedulan pernah dilakukan oleh Balai Arkeologi DI Yogyakarta dan Jurusan Arkeologi UGM.

Nama asli Candi Kedulan adalah Parahyangan i Tigaharyyan (Tiga Ron), sebagaimana Prasasti Tlu Ron.***

(Diolah dari laman Balai Pelestarian Cagar Budaya DI Yogyakarta dan Balai Arkeologi DI Yogyakarta)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun