Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Frenologi, Ilmu Batok Kepala untuk Melihat Kepribadian

1 Maret 2021   12:38 Diperbarui: 1 Maret 2021   12:47 2121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, kita harus menjelajahi kepala dengan ujung-ujung jari sehingga kita dapat merasakan bentuk tengkorak ybs. Organ yang kurang berkembang mengindikasikan kurangnya kualitas dalam kepribadian. Sementara yang berkembang baik mengindikasikan adanya kualitas kepribadian sampai tingkat tertentu.

Mengidentifikasi permukaan tengkorak kepala tidaklah mudah. Tentu harus banyak latihan.

Pemeriksaan frenologi atau ilmu batok kepala, bahkan kadang disebut ramalan batok kepala, belum banyak digeluti masyarakat kita. Karena itu istilah-istilah ke-42 organ, masih berbahasa Inggris.***

Bahan bacaan:

  • Gianto Widianto dan Arum Gayatri (alih bahasa). Misteri Masa Depan Anda. Jakarta: Arcan, 1993.
  • A.L. Vaught. Phrenologie. Weltevreden - Batavia: N.V. Drukkerij "De Pertoendjangan", tanpa tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun