Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Frenologi, Ilmu Batok Kepala untuk Melihat Kepribadian

1 Maret 2021   12:38 Diperbarui: 1 Maret 2021   12:47 2121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku lama Phrenologi (Dokpri)

Ada satu buku yang menarik perhatian saya ketika sedang beberes buku. Buku itu berjudul Phrenologie, kalau mau dilengkapi "Pengataoean tentang tampang moeka". Buku itu terjemahan dari karya Prof. A.L. Vaught.

Buku itu salah satu dari sekian banyak warisan kakek saya. Entah buku itu diterbitkan tahun berapa. Hanya ada tulisan N.V. Drukkerij "De Pertoendjangan", v/h Tjiong Koen Bie, Weltevreden -- Batavia pada sampul dalam. Kemungkinan terbitan 1940-an mengingat masih menggunakan bahasa Melayu Lama.

Saya cek [di sini], penerbit buku itu berdiri pada 1923. Yah boleh jadi kakek saya membeli buku itu pada 1940-an. Selama ini koleksi kakek berasal dari 1930-1950.

Buku lama Phrenologi (Dokpri)
Buku lama Phrenologi (Dokpri)
Dokter Joseph Gall

Frenologi berasal dari Bahasa Yunani phrn, "pikiran" dan logos, "pengetahuan". Jadi ilmu semu yang berupaya mempelajari hubungan antara karakter seseorang dengan tengkorak manusia.

Pelopor frenologi adalah Franz Joseph Gall, seorang dokter umum dari Austria. Pada 1796 ia mengumumkan teori frenologi bahwa berpikir dapat mempengaruhi bentuk otak. Pada giliran lain akan mempengaruhi pembentukan tengkorak kepala. Akibat dari itu akan terbentuk ketidakteraturan pada permukaan kepala.

Gall kemudian beranggapan karakter dapat dievaluasi dengan mengamati ketidakteraturan itu. Orang awam sering kali menyebut ketidakteraturan itu dengan benjolam. Sebaliknya ahli frenologi menyebutnya 'pancaindera' atau 'organ'.

Frenologi semakin berkembang pada pertengahan abad ke-19. Penerus Gall berhasil mengklasifikasi 42 organ berbeda yang masing-masing berkaitan dengan salah satu segi tertentu kepribadian.

Kepribadian berdasarkan organ kepala (Sumber: Buku Misteri Masa Depan Anda, 1993)
Kepribadian berdasarkan organ kepala (Sumber: Buku Misteri Masa Depan Anda, 1993)
Sifat manusia

Menurut para ahli frenologi dari bentuk kepala bisa diketahui sifat manusia seperti idiot, penjahat, penyair, bermoral, kehati-hatian, dsb. Dulu frenologi pernah membantu perekrutan karyawan sampai menangani pelaku kriminal.

Sekadar gambaran, untuk membaca kepala kita harus memperhatikan bentuk keseluruhan kepala.

  • Kepala bulat dianggap mengindikasikan sifat dasar yang kuat, percaya diri, berani, kadang resah.
  • Kepala segiempat dianggap mengungkapkan sifat dasar yang teguh, dapat diandalkan, berpikiran mendalam, dan mempunyai tujuan.
  • Kepala yang lebar dianggap mensyaratkan karakter yang energik dan ramah.
  • Kepala yang lebih sempit mengisyaratakan sifat dasar yang lebih menarik diri, melihat ke dalam diri.
  • Kepala berbentuk telur adalah milik cendekiawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun