Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sidik Bibir untuk Identifikasi Jenazah, Mengetahui Penyakit, dan Ramalan Nasib

8 Januari 2021   14:27 Diperbarui: 8 Januari 2021   14:43 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam buku-buku membaca wajah dikenal beberapa bentuk dasar dan ukuran bibir. Masing-masing memiliki arti masing-masing, seperti jujur, cerdas, lembut, bicara buruk, tidak mampu menjaga persahabatan, dan tidak punya rasa keadilan.  

Seperti halnya sidik jari, sidik bibir juga bisa untuk identifikasi, mengetahui penyakit, dan ramalan nasib.***

Catatan:

  • Antemortem: merupakan data-data fisik khas dari korban sebelum meninggal. Mulai dari data umum korban seperti nama, umur, berat badan, tinggi badan, pakaian, dan aksesoris yang dikenakan korban terakhir kali, sampai dengan barang bawaan korban serta kepemilikan lainnya. Selain itu data khusus  seperti warna kulit, warna dan jenis rambut, mata, golongan darah, tato, cacat, tanda khusus lainnya sampai dengan catatan medis gigi-geligi.
  • Postmortem: merupakan data fisik yang diperoleh melalui Personal Identification setelah korban meninggal. Data-data tersebut seperti sidik jari, golongan darah, ciri-ciri fisik korban yang spesifik, konstruksi gigi-geligi, foto ronsen dan foto diri korban lengkap dengan pakaian dan aksesoris yang melekat di tubuh korban. (brilio.net)

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun