Meskipun dalam kondisi terbatas---maklum ada wabah pandemi---Komunitas Jelajah tetap menyelenggarakan Museum Awards pada 12 Desember 2020 secara daring. Namun penghargaan kali ini terasa berbeda karena penilaian berdasarkan pengelolaan media sosial, jadi bukan kunjungan langsung.
Sejak diumumkan masa pandemi pada pertengahan Maret 2020 banyak museum menghentikan operasional secara tatap muka atau luring. Sebagai gantinya, museum-museum membuat berbagai acara secara daring, seperti tur virtual, webinar, blog, dan podcast. Media soaial yang digunakan kebanyakan Instagram, Facebook, Twitter, dan Youtube.
Beberapa bulan kemudian memang sejumlah museum telah beroperasi kembali dengan protokol kesehatan yang ketat. Namun penggunaan media sosial tetap dipertahankan karena mampu menjangkau lokasi yang jauh. Tentu asalkan ada sinyal internet.
Karena keterbatasan itulah, pada tahun ini hanya tiga kategori museum yang diberikan penghargaan, yaitu Museum Bersahabat, Museum Cerdas, dan Museum Cantik.
Penilaian Museum Bersahabat mengacu kepada kriteria cara museum melakukan sosialisasi akan protokol kesehatan melalui media sosial. Lima museum terpilih sebagai nominasi (berdasarkan abjad), yakni Museum Bank Indonesia, Museum Kesehatan dr. Adhyatma, Museum Pergerakan Wanita Indonesia, Museum Polri, dan Museum Transportasi. Dalam kategori ini terpilih Museum Bank Indonesia.
Museum Bank Indonesia terletak di Jalan Pintu Besar Utara, di seberang stasiun Jakarta Kota dan halte TransJakarta. Masyarakat yang sering ke kawasan kota tua Jakarta hampir pasti melewati museum ini. Museum Bank Indonesia dikelola oleh lembaga pemerintah.
Penilaian Museum Cerdas berdasarkan kriteria sejauh mana media sosial yang dimiliki museum mampu mengomunikasikan keselarasan program offline dan online dengan identitas museum. Selain itu juga bagaimana kreativitas museum dalam membuat konten informatif.
Nominasi dalam kategori ini adalah Museum Gubug Wayang, Museum Kebangkitan Nasional, Â Museum Penerangan, Museum Rumah Atsiri, dan Museum Sandi. Kategori Museum Cerdas dimenangkan oleh Museum Rumah Atsiri.
Museum Rumah Atsiri terletak di atas tanah seluas 2,3 hektar. Pada awalnya merupakan pabrik minyak atsiri Citronella yang dibangun pada era Presiden Soekarno (1963) bekerja sama dengan Bulgaria. Rencananya akan dijadikan pabrik minyak atsiri terbesar di Asia, namun gagal karena peristiwa 1965.
Pemiliknya adalah PT Rumah Atsiri Indonesia. Pembangunan tahap pertama selesai pada 2018. Museum ini berlokasi di Jl. Watusambang, Tawangmangu, Jawa Tengah 57792.
Museum Sonobudoyo merupakan museum negeri/pemerintah tertua di Yogyakarta. Sebagai museum provinsi, Museum Sonobudoyo berkategori museum umum.
Selain pemilihan tiga kategori museum, pada kesempatan itu ditetapkan pula Tokoh Museum 2020. Juri yang terdiri atas Ibu Wiendu Nuryanti, Pak Samuel Wattimena, Pak Indroyono Susilo, dan Pak Yuliandre Darwis menetapkan Pak Harry Dharsono pemilik Museum Harry Dharsono. Pak Harry yang seorang perancang busana dianggap memberi inspirasi dan sumbangan besar untuk kemajuan museum di Indonesia.
Pengelolaan museum tergantung dana dan 'kegilaan' pemilik museum swasta. Kalau dilihat memang museum-museum dengan dana APBN/APBD mampu melangsungkan hidup saat pandemi ini.
Museum-museum swasta/individu yang tergolong kecil justru terpukul karena untuk sementara mem-PHK beberapa karyawan. Maklum selama beberapa bulan tidak ada penghasilan. Semoga tidak ada museum yang tutup permanen.
Pemilik museum swasta juga harus menyesuaikan keberadaan museumnya dengan PP Nomor 66/2015 tentang Museum. Dalam PP ini bentuk museum swasta harus berupa Yayasan, bukan PT. Yang namanya PT tentu amat kuat dalam keuangan karena orientasinya memang keuntungan. Bisa disebut museum yang terdapat di kawasan Jatim Park Malang yang juga bersatu dengan restoran, hotel, dan obyek lain. Kalau museum berbentuk PT tentu harus 'diadu' dengan museum sejenis.
Hal ini perlu pula dipikirkan oleh pemerintah, soal museum yang berbentuk PT itu. Juga tentang museum swasta yang dananya berasal dari CSR perusahaan induk.
Ketika pandemi masih belum berakhir---entah kapan akan berakhir---solidaritas antarmuseum tetap diperlukan. Seperti halnya tema Hari Museum Indonesia 12 Okrober lalu.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H