Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keluar dari Zona Nyaman, Beralih Jadi Perajin Wayang

8 November 2020   08:46 Diperbarui: 8 November 2020   08:55 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persiapan acara Bintang Sepurmudaya (Foto: KPBMI)

Menurut Teh Melcy, karena dibuat secara manual karakter yang tampil tidak 100% sama persis dengan foto. "Paling sekitar 70 persen," katanya dalam bincang semalam.

Ganesha tampil dalam Blusukan ke Museum (Foto: tangkapan layar Youtube)
Ganesha tampil dalam Blusukan ke Museum (Foto: tangkapan layar Youtube)
Membuat Wayang Ganesha lebih sulit daripada membuat wayang yang umum. Soalnya ukuran Ganesha lebih besar dari biasanya. Teh Melcy membuat dua Wayang Ganesha. Satu berkaos putih dengan logo yang bermakna saya cinta museum. Ganesha berkaos putih sering mengisi acara "Blusukan Museum" pada kanal Youtube. Ganesha sering mengunjungi museum dan mewawancarai kepala museum dengan karakter anak kecil. Dalam bentuk lain Ganesha mengenakan pakaian tradisional: bersorban dengan baju hitam dan kain batik.

Wayang custom Teh Melcy sudah merambah dunia loh. Sejumlah warga AS pernah memesan kepadanya. Warga Jepang dan Filipina juga pernah memesan. Belum lagi kedutaan besar kita di beberapa negara sahabat. Dalam masa pandemi ini memang ada penurunan produksi. Namun Teh Melcy tetap belajar untuk memperkenalkan wayang kepada dunia luar.

Pesan Teh Melcy kepada Ganesha dan anak-anak muda, jangan cuma bermain media sosial. Lakukanlah hal-hal yang bermanfaat. Ia berharap, anak-anak muda akan melestarian kebudayaan atau kesenian tradisional.***   

  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun