Bukti kemampuan bertutur dapat dilihat pada jejak-jejak groove dan sinus di bagian dalam tengkoraknya. Saat ini fosil-fosil tengkorak itu makin mudah diamati dan dianalisis bagian dalam tengkoraknya -- baik tanpa matriks maupun masih terisi matriks -- dengan 3D CT scan, dan dapat dicetak 3D reconstruction-nya untuk analisis morfologis lanjut otaknya.
Homo erectus masih sangat terbatas bertuturnya. Komunikasi mereka menggunakan bahasa oral dengan masih banyak bantuan bahasa isyarat. Jacob menyebut Homo erectus Jawa masih dalam kemampuan protobahasa. "Homo erectus itu sedikit bicara banyak kerja, sebaliknya Homo sapiens seperti kita banyak bicara sedikit kerja," kata Pak Jacob berseloroh.
Sebenarnya Pak Jacob kuliah di Fakultas Kedokteran UGM. Beliau bukan seorang antropolog, yang umumnya bersinggungan dengan manusia masa kini. Pada 1981-1986 Pak Jacob menjadi Rektor UGM. Menghargai kiprahnya, pemerintah pernah memberikan Bintang Mahaputra kepada Pak Jacob.***
Sumber bacaan:
- 3 Begawan Antropologi Biologis Indonesia, Unair, 2012.
- Tulisan Pak Rusyad Adi Suriyanto di Facebook
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H