Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Prasasti Paguhan dari Abad ke-14 Berisi Pembayaran Sebidang Tanah untuk Kepentingan Bhatara

16 Oktober 2020   07:18 Diperbarui: 16 Oktober 2020   07:53 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber sejarah kuno yang dianggap penting adalah prasasti. Sejak lama di Indonesia ditemukan banyak prasasti berbahan batu dan logam. Umumnya prasasti berkenaan dengan politik, seperti pemberian tanah kepada sebuah desa karena masyarakat desa itu berjasa buat kerajaan.

Ada juga prasasti yang berkenaan dengan utang-piutang atau sengketa tanah. Bahkan prasasti tentang manipulasi, perkara perdata, dan sumpah/kutukan.

Umumnya prasasti di Indonesia bertarikh abad ke-5 hingga ke-15. Prasasti-prasasti itu dikeluarkan atas perintah raja atau pejabat di sebuah kerajaan. Prasasti dari setiap kerajaan kuno memiliki ciri tersendiri.

Bahasa dan aksara yang digunakan pada prasasti kebanyakan Jawa Kuno. Mereka yang pakar membaca prasasti disebut epigraf atau ahli epigrafi.

Tiga lempeng Prasasti Paguhan (Foto: Trigangga)
Tiga lempeng Prasasti Paguhan (Foto: Trigangga)
Ada sebuah prasasti yang cukup menarik. Namanya Prasasti Paguhan. Prasasti itu berupa tiga lempengan tembaga, masing-masing berukuran 29,3 cm x 10 cm. Dulu prasasti itu ditemukan di Desa Bogem, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Lempeng pertama dan ketiga bertuliskan 3 baris kalimat di satu sisinya, sementara lempeng ke-2 bertuliskan 3 baris kalimat di kedua sisinya. Aksara dan bahasanya Jawa Kuna.

Inilah cuplikan isi prasasti. Karena sudah berusia ratusan tahun, ada beberapa aksara kurang jelas terbaca sehingga diberi tanda khusus.

1.//swasti sakawarsatita // i saka//1338//

2. sama?kana diwasa ni lebu talampakanira ri talo

3. nan. hanimbal warukira ba?ara ri paguhan. sa? li

Terjemahan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun