Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Dua Cucu Maestro Basoeki Abdullah Melukis

6 Oktober 2020   17:32 Diperbarui: 6 Oktober 2020   17:37 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Museum Basoeki Abdullah sudah dua kali menyelenggarakan webinar artist talk. Tadi siang, Selasa, 6 Oktober 2020, webinar artist talk ke-3 menampilkan dua cucu pelukis Basoeki Abdullah, yakni Erica Hestu Wahyuni dan Vickey Yordan. Sebagai moderator Ibu Citra Smara Dewi.

"Acara ini merupakan pendukungan acara pameran bertajuk Semesta Perempuan dari 25 September 2020 hingga 25 Oktober 2020. Mengingat pandemi, pameran berlangsung secara daring atau virtual. Pameran menggunakan media sosial dan kanal YouTube," kata Kepala Museum Basoeki Abdullah, Ibu Maeva Salmah.

Pameran lukisan "Semesta Perempuan" menampilkan 15 perupa, dikuratori Ibu Citra dengan asisten Mas Dian dari Museum Basoeki Abdullah. Pada awalnya, pameran ini bisa dikunjungi langsung secara terbatas.

Kiri: Vickey (narasumber), tengah: Citra Dewi (moderator), dan kanan: Erica (narasumber)/dokpri
Kiri: Vickey (narasumber), tengah: Citra Dewi (moderator), dan kanan: Erica (narasumber)/dokpri
Gajah dan kucing

Erica menampilkan lukisan dua wanita berkaca mata dengan gajah dan kucing. Topiknya persahabatan. Sebagai ibu rumah tangga, Erica melukis setiap hari. Dan ini tidak menghalangi kegiatannya sehari-hari seperti memasak dan mengantar anak ke sekolah.

Sejak kecil Erica penyayang binatang. Tidak heran, kucing selalu dipilih. Gajah menjadi pilihan lain karena mudah dilukis. "Dengan simbol belalai saja, sudah kelihatan bentuk gajah," kata Erika. Dari diskusi terungkap pula Erica kecil senang Majalah Bobo. Di dalam majalah anak-anak itu ada dua tokoh utama, yakni Bona (gajah) dan Rongrong (kucing).

Vickey Yordan mengaku tadinya ada rasa minder untuk mengikuti pameran. Tapi demi mengharumkan nama eyangnya, akhirnya ia bisa berkarya.

Vickey menampilkan obyek seorang teman wanita. Ia orang Rusia yang hijrah ke AS. Wanita itu melambangkan Dewi yang memegang benda langit sebagai simbol kasih sayang. Dalam bola langit itu ada warna biru yang melambangkan kehidupan.

Kolektor mancanegara

Menurut Erica dan Vickey, mereka pernah menjual lukisan karyanya ke kolektor mancanegara. "Saya jual melalui agen, bukan langsung," kata Vickey.

Erica juga pernah menjual lukisan kepada kolektor luar. Kata dia, kolektor mancanegara senang obyek yang natural.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun