Soal ramalan atau prediksi, banyak orang selalu berpaling kepada Nostradamus. Nostradamus dikenal luas lewat karyanya Les Propheties yang dipublikasikan pada 1555. Nostradamus berasal dari Prancis dengan nama asli Michel de Nostredame.
Ramalan Nostradamus berupa Quatrains (kuatrain), yakni semacam puisi yang penuh dengan metafora. Ramalannya tidak bisa dibaca langsung, melainkan harus ditafsirkan.
Menurut buku Ramalan Nostradamus, dari hampir 1.000 kuatrain yang ditulisnya, diperkirakan hampir separuh telah terujud. Sisanya keliru, tidak tepat, atau menunggu terujud. Nostradamus, misalnya, pernah menulis soal Louis Pasteur begini, "Barang yang hilang ditemukan, tersembunyi selama berabad-abad. Pasteur akan disanjung seperti dewa. Ini saat bulan melengkapi siklus besarnya, tetapi ia akan tidak dihormati oleh desas-desus lain".
Pasteur berjasa dalam pencegahan penyakit menular, kuman, dan bakteri. Ia banyak meneliti soal pasteurisasi dan vaksin. Lembaga Pasteur dan Jalan Pasteur diabadikan di Indonesia, tepatnya di Bandung.
Lalu penyakit apa yang muncul pada milenium ketiga? Milenium ketiga berawal pada (tahun) 2000. Dengan demikian wabah yang muncul pada milenium ketiga antara lain Covid-19.
Sebelumnya di Nusantara muncul Jayabaya. Ia dikenal sebagai Raja Kediri pada abad ke-12. Â Jayabaya memiliki ketajaman intuisi dan pandangan hingga dapat mengetahui kehidupan manusia pada masa setelahnya. Ia, misalnya, menggambarkan bencana di sana sini.
Jayabaya di antaranya menulis demikian, "Orang Jawa tinggal setengah, Belanda (Bule) serta Cina hanya sepasang". Kemungkinan penduduk berkurang karena  wabah penyakit atau virus.
Soal kelumpuhan dunia, meski tidak disebut secara spesifik akibat pandemi Covid, hal tersebut sudah diramalkan Jayabaya akan terjadi pada tahun kembar. Saat ini angka kembar yang sedang terjadi adalah 20 20 alias (tahun) 2020.
Disebutkan, Â "Besok bila bertemu tahun kembar maka akan bertemu masanya surau atau musala bubar, masjid tidak teturus, Ka'bah tidak dikunjunjungi, penjahat lepas, manusia meninggal tidak diurus sebagaimana mestinya, rakyat kecil kelaparan, dan para pejabat/petugas bekerja sampai lupa keluarga".
Lihat [di sini] dan [di sana].
Salah satu terjemahan bebas ramalan Jayabaya, antara lain, "Bahaya penyakit luar biasa. Di sana-sini banyak orang mati. Hujan tidak tepat waktunya. Angin besar menerjang sehingga pohon-pohon roboh semuanya. Sungai meluap banjir sehingga bila dilihat persis lautan pasang".
Pada bagian lain Jayabaya menulis, "Seperti lautan meluap airnya naik ke daratan. Merusakkan kanan kiri. Kayu-kayu banyak yang hanyut. Yang hidup di pinggir sungai terbawa sampai ke laut. Batu-batu besar pun terhanyut dengan bergemuruh suaranya". (Rahasia Ramalan Jayabaya, Ranggawarsita & Sabdopalon, halaman 110).
Apakah ini ramalan tentang wabah Covid-19 dan juga bencana tsunami? Banyak yang percaya ramalan, banyak pula yang tidak percaya. Menurut saya, ramalan menjadi persiapan untuk jaga-jaga.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H