Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Semoga Persoalan Pencemaran Nama Baik UI oleh Anggota DPR Cepat Selesai

27 September 2020   19:08 Diperbarui: 27 September 2020   19:16 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari terakhir media sosial diisi foto karangan bunga dari berbagai kalangan. Selain dari sivitas akademika Universitas Indonesia (UI), karangan bunga itu juga datang dari beberapa perguruan tinggi. 

Dari UI sendiri karangan bunga itu diberikan oleh Dewan Guru Besar beberapa fakultas. Dari luar UI, karangan bunga itu datang dari Gerakan Anti Radikalisme ITB, Keluarga Alumni IPB, Forum Alumni UNS, Forum Alumni Nusantara, dll.

Mengapa di masa pandemi Covid ini, UI menerima banyak karangan bunga? Ternyata UI merasa geram atas unggahan Muzzammil pada akun instagram pribadinya. Ia menyatakan bahwa UI memasukan materi Sex Consent kepada mahasiswanya. 

Materi itu diberikan secara daring dalam rangka Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) dengan tema "Cegah Kekerasan Seksual".  Salah satu poin membahas tentang consent atau kesepakatan untuk melakukan aktivitas seksual.  Begitu berita yang saya baca, lihat [di sini].

Muzzamil adalah anggota DPR dari PKS. Karena pernyataannya itu, pihak UI melaporkan Muzzamil ke Bareskrim Polri.

Sejak laporan pencemaran nama baik UI itu rupanya banyak pihak bersimpati kepada UI. Saban hari karangan bunga datang dari berbagai pihak ke kampus UI Depok. Kelompok sivitas akademika UI paling banyak memberikan karangan bunga tanda dukungan kepada UI.

Rektorat UI di Kampus Depok (Foto: ui.ac.id)
Rektorat UI di Kampus Depok (Foto: ui.ac.id)
Tak berdasar

Pihak UI mengatakan, sebagaimana www.cnnindonesia.com, tidak pernah menyebarkan ajaran seks consent sebagaimana dituduhkan oleh Muzzammil. Sebelumnya menurut Muzammil kesadaran (consent) seks sebagai cara menekan kekerasan seksual di dunia kampus justru bertentangan dengan nilai agama dan budaya Indonesia.

Beberapa stasiun televisi pernah mewawancarai kedua pihak terhadap hal ini. Namun saya lihat yang diwawancarai bukan Muzzammil, melainkan pejabat partai. Sekilas saya mendengar Muzzammil juga pernah kuliah di FISIP UI. Postingan-postingan di media sosial, banyak membahas Muzzammil baik yang berupa guyon maupun cemoohan.

Pernyataan seorang anggota DPR, terutama dari partai bukan pendukung pemerintah, memang selalu menarik perhatian. Semoga persoalan pencemaran nama baik UI cepat selesai agar masalah dunia pendidikan tidak gaduh. Apalagi saat bersamaan ramai berita tentang penghapusan mata pelajaran Sejarah.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun