Beberapa hari terakhir media sosial diisi foto karangan bunga dari berbagai kalangan. Selain dari sivitas akademika Universitas Indonesia (UI), karangan bunga itu juga datang dari beberapa perguruan tinggi.Â
Dari UI sendiri karangan bunga itu diberikan oleh Dewan Guru Besar beberapa fakultas. Dari luar UI, karangan bunga itu datang dari Gerakan Anti Radikalisme ITB, Keluarga Alumni IPB, Forum Alumni UNS, Forum Alumni Nusantara, dll.
Mengapa di masa pandemi Covid ini, UI menerima banyak karangan bunga? Ternyata UI merasa geram atas unggahan Muzzammil pada akun instagram pribadinya. Ia menyatakan bahwa UI memasukan materi Sex Consent kepada mahasiswanya.Â
Materi itu diberikan secara daring dalam rangka Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) dengan tema "Cegah Kekerasan Seksual". Â Salah satu poin membahas tentang consent atau kesepakatan untuk melakukan aktivitas seksual. Â Begitu berita yang saya baca, lihat [di sini].
Muzzamil adalah anggota DPR dari PKS. Karena pernyataannya itu, pihak UI melaporkan Muzzamil ke Bareskrim Polri.
Sejak laporan pencemaran nama baik UI itu rupanya banyak pihak bersimpati kepada UI. Saban hari karangan bunga datang dari berbagai pihak ke kampus UI Depok. Kelompok sivitas akademika UI paling banyak memberikan karangan bunga tanda dukungan kepada UI.
Pihak UI mengatakan, sebagaimana www.cnnindonesia.com, tidak pernah menyebarkan ajaran seks consent sebagaimana dituduhkan oleh Muzzammil. Sebelumnya menurut Muzammil kesadaran (consent) seks sebagai cara menekan kekerasan seksual di dunia kampus justru bertentangan dengan nilai agama dan budaya Indonesia.
Beberapa stasiun televisi pernah mewawancarai kedua pihak terhadap hal ini. Namun saya lihat yang diwawancarai bukan Muzzammil, melainkan pejabat partai. Sekilas saya mendengar Muzzammil juga pernah kuliah di FISIP UI. Postingan-postingan di media sosial, banyak membahas Muzzammil baik yang berupa guyon maupun cemoohan.
Pernyataan seorang anggota DPR, terutama dari partai bukan pendukung pemerintah, memang selalu menarik perhatian. Semoga persoalan pencemaran nama baik UI cepat selesai agar masalah dunia pendidikan tidak gaduh. Apalagi saat bersamaan ramai berita tentang penghapusan mata pelajaran Sejarah.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H