Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dulu Garis Tangan untuk Mendeteksi Penyakit tapi Kini untuk Meramal Nasib

16 September 2020   07:16 Diperbarui: 16 September 2020   07:32 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari kiri: Palmistri Yunani, Palmistri Tiongkok, dan Palmistri India (koleksi pribadi)

Ramalan yang lengkap adalah gabungan palmistri dengan astrologi dan sidik jari. Astrologi menginformasikan potensi diri karena berdasarkan data kelahiran, yakni tanggal, bulan, tahun, dan jam lahir. Jadi harus lengkap. Seperti halnya astrologi, sidik jari manusia juga tidak berubah sepanjang hidup. Maka sidik jari sering dipakai untuk urusan-urusan yang penting seperti kepolisian dan hukum.

Ilustrasi garis tangan dikaitkan dengan planet dan zodiak (Foto: Misteri Masa Depan Anda, 1993)
Ilustrasi garis tangan dikaitkan dengan planet dan zodiak (Foto: Misteri Masa Depan Anda, 1993)
Penyakit

Semula tabib-tabib di Tiongkok kuno memanfaatkan palmistri untuk mendeteksi penyakit. Namun kemudian berkembang secara luas untuk mengetahui sifat, karakter, dan peruntungan manusia. Banyak orang percaya akan kemampuan palmistri. Namun banyak juga yang tidak percaya karena memandang nasib ada di tangan Tuhan. Soal percaya atau tidak tentu tergantung pribadi masing-masing.

Yang jelas, di banyak negara palmistri sering membantu perusahaan untuk memperoleh karyawan yang cocok, untuk mengidentifikasi mana penjahat dan mana yang bukan, dan berbagai keperluan lain.

Nah, sampai di sini dulu yah. Nanti nanti saya sambung lagi.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun