Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berabad-abad Lampau Mumi Raja Mesir Menggunakan Rempah-rempah Nusantara

7 Juli 2020   16:55 Diperbarui: 7 Juli 2020   16:48 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandu Museum Bahari dan penjaja kerak telor (Dokpri)

Menurut Pak Heri, historiografi maritim Indonesia baru muncul pada 1980-an dan masih didominasi karya tulis akademis seperti karya A.B. Lapian. Kurangnya media sejarah maritim masih sangat terasa.

Pak Heri menyarankan nanti bisa disusun sejarah maritim dengan isi sejarah politik maritim, sejarah ekonomi maritim, sejarah budaya maritim, dan sejarah hankam maritim.

Pak Jodhi ikut mengisi acara dengan lagu dan puisi bertema maritim. Nenek moyangku orang pelaut...begitu ia bernyanyi sambil bermain gitar.

Selain diskusi, acara dilengkapi bazar. Pada halaman plaza ada penjaja ikan asin, kerak telor, kue rangi, dan es selendang mayang. Di bagian dalam ada penjualan kuliner dan batik khas Cirebon, kosmetik, dan wadah plastik. Ada juga demonstrasi pembuatan perahu phinisi berbahan bambu. Acara-acara lain bisa dilihat pada jadwal kegiatan di atas.

Sejak lama kita dikenal sebagai bangsa bahari. Ayo, jangan lupa melihat kebesaran nenek moyang kita di Museum Bahari.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun