Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Soal Koin Berharga Jutaan, Hanya "Menjual" ataukah "Terjual"

28 Juni 2020   15:31 Diperbarui: 28 Juni 2020   15:34 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi Museum Bank Indonesia (Foto: Museum BI)

Pak Wisnu mengharapkan adanya kerja sama untuk mengungkap banyak sisi dari numismatik, misalnya dengan sejarawan dan arkeolog. Dalam arkeologi memang banyak ditemukan koin-koin kuno, antara lain di situs Trowulan dan Banten Lama.

Di Banten Lama banyak ditemukan koin Tiongkok dan itu berlaku di sana. Pada masa kemudian koin Tiongkok diganti karena menurut Pak Wisnu, dinasti Ming pernah melarang ekspor koin.

Pembicara ketiga Ibu Winarni dari Museum Bank Indonesia. Ia menceritakan koleksi-koleksi yang ada di Museum BI, dimulai dari koleksi uang kerajaan kuno yang umumnya terbuat dari emas dan perak. Lalu uang masa De Javasche Bank, cikal bakal Bank Indonesia. Setelah itu ada uang masa Pendudukan Jepang, uang masa RI, dan uang Bank Indonesia. Di Museum BI koleksi uang-uang lama sangat banyak. Koleksi uang mancanegara ada juga di sini.

Koleksi Museum Bank Indonesia (Foto: Museum BI)
Koleksi Museum Bank Indonesia (Foto: Museum BI)
Palsu

Kegiatan webinar dibuka oleh Kepala Museum BI Pak Dandy Indarto Seno. Dalam kata pengantar pembukaan acara, Pak Dandy mengatakan pengelolaan uang rupiah ada enam tahap, yakni perencanaan, pencetakan, pengeluaran, peredaran, pencabutan/penarikan uang, dan pemusnahan.

Banyak pertanyaan dari para peserta yang umumnya masyarakat awam. Misalnya bagaimana kiat dan trik dalam membedakan uang asli dan palsu, bagaimana menyimpan uang yang baik, dan bagaimana perawatan uang-uang logam yang usianya sudah berabad-abad. Ada lagi tentang hukum yang mengatur proses jual beli uang kuno, apa maksud kata spesimen, kenapa bisa ada uang-uang daerah, apa wewenang Peruri dan BI, bagaimana menentukan harga uang, dan kenapa disebut uang merah.

Pihak Museum BI menilai waktu dua jam tidak cukup untuk membahas persoalan numismatik. Rencananya masih ada rangkaian webinar tentang numismatik.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun