Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Jawa Banyak Fosil Gajah Purba, Namun Gajah Modern Justru Terdapat di Sumatera

19 Juni 2020   19:27 Diperbarui: 20 Juni 2020   07:19 1001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya dapat info kalau gajah modern (Elephas sp.) di Jawa dahulu juga banyak. Namun sekarang hanya ditemukan tulang-tulang dan gadingnya saja terutama pada lapisan Notopuro. Gajah Jawa ternyata lebih cepat punah dibandingkan gajah Sumatera.

Balai Arkeologi DIY pernah meneliti relief candi-candi  di Jawa abad ke-7--13 M. Di situ terpahat bentuk gajah yang didomestifikasi, menunjukkan morfologi gajah Asia Elephas sp. Di samping itu gajah disebutkan dalam kakawin sebagai tunggangan raja, untuk berburu, mengangkut barang, dan upacara-upacara. Nah, ini tambahan info menarik. 

Dari sumber lain saya dapat info bahwa pernah ada gajah Kalimantan yang berevolusi menjadi gajah kerdil. Sekarang sudah ditemukan, dianggap temuan paling menakjubkan setelah sekian lama Kalimantan dianggap tidak memiliki gajah. Gajah itu disebut Borneo Pigmy Elephant.

Di Sumatera lahan masih luas sehingga gajah bisa berkembang di sana. Sampai kini gajah Sumatera masih berkembang biak meskipun kadang-kadang sering mengganggu tanaman warga.

Bincang santai lewat Instagram memang menarik, meskipun hanya satu jam. Dalam masa pandemi atau paling tidak kehidupan normal baru, kegiatan seperti itu amat ditunggu karena bebas diakses siapa saja dan di mana saja. Semoga ada bincang santai lainnya yang mencerdaskan masyarakat.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun