Saya dapat info kalau gajah modern (Elephas sp.) di Jawa dahulu juga banyak. Namun sekarang hanya ditemukan tulang-tulang dan gadingnya saja terutama pada lapisan Notopuro. Gajah Jawa ternyata lebih cepat punah dibandingkan gajah Sumatera.
Balai Arkeologi DIY pernah meneliti relief candi-candi  di Jawa abad ke-7--13 M. Di situ terpahat bentuk gajah yang didomestifikasi, menunjukkan morfologi gajah Asia Elephas sp. Di samping itu gajah disebutkan dalam kakawin sebagai tunggangan raja, untuk berburu, mengangkut barang, dan upacara-upacara. Nah, ini tambahan info menarik.Â
Dari sumber lain saya dapat info bahwa pernah ada gajah Kalimantan yang berevolusi menjadi gajah kerdil. Sekarang sudah ditemukan, dianggap temuan paling menakjubkan setelah sekian lama Kalimantan dianggap tidak memiliki gajah. Gajah itu disebut Borneo Pigmy Elephant.
Di Sumatera lahan masih luas sehingga gajah bisa berkembang di sana. Sampai kini gajah Sumatera masih berkembang biak meskipun kadang-kadang sering mengganggu tanaman warga.
Bincang santai lewat Instagram memang menarik, meskipun hanya satu jam. Dalam masa pandemi atau paling tidak kehidupan normal baru, kegiatan seperti itu amat ditunggu karena bebas diakses siapa saja dan di mana saja. Semoga ada bincang santai lainnya yang mencerdaskan masyarakat.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H