Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Tahun Pencetakan dan Penanda Tangan Uang Kertas Ada yang Berbeda

29 Mei 2020   14:36 Diperbarui: 30 Mei 2020   19:23 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tahun pencetakan pada bagian bawah (Dokpri)

Ada beberapa pertimbangan seorang numismatis dalam mengoleksi uang. Pada awalnya ada anggapan seorang numismatis hanya mengoleksi uang-uang kuno atau lama, dalam arti uang yang sudah ditarik dari peredaran. Namun, sesungguhnya uang-uang yang masih berlaku pun dikoleksi oleh seorang numismatis.

Tentu saja asalkan uang tersebut unik dan menarik. Keunikan uang bisa dilihat dari tahun pencetakan dan penanda tangan uang. Di luar itu, pertimbangan utama adalah grade atau tingkat kondisi. Kualitas barang, kalau boleh diistilahkan lain.

Tahun pencetakan pada bagian bawah (Dokpri)
Tahun pencetakan pada bagian bawah (Dokpri)
Seorang numismatis memperhatikan grade tinggi. Umumnya dikenal dengan istilah Unc (Uncirculated) atau paling tidak grade di bawahnya, yakni XF atau Extra Fine. Ciri-ciri grade tinggi antara lain uang belum pernah digunakan bertransaksi, jadi masih mulus dan kaku. Kalau dalam filateli dikenal istilah mint.

Jika koleksi tersebut terlipat, sobek, ada noda, kotor, atau ada tanda bekas staples, kemungkinan besar seorang numismatis tidak akan tertarik atau membeli. Kecuali kalau koleksi tersebut benar-benar unik atau langka. Used, begitulah istilah dalam filateli.

Tahun pencetakan dan penanda tangan dilihat secara detail (Dokpri)
Tahun pencetakan dan penanda tangan dilihat secara detail (Dokpri)
Variasi
Yang menarik, sejak 1990-an uang-uang kertas yang dikeluarkan Bank Indonesia memiliki beberapa variasi. Variasi yang paling mudah dikenali adalah variasi tahun. Biasanya terdapat bagian bawah uang kertas, tertulis Imp. (tahun). Lihat foto di atas. Sekadar gambaran, uang kertas nominal Rp 500 bergambar orangutan memiliki variasi tahun cetak 1992-1999.

Variasi lain, sebagaimana tertera pada uang kertas Rp 1.000 bergambar Pattimura, adalah penanda tangan uang. Biasanya penanda tangan terdapat pada bagian depan uang kertas. 

Saya cuma mencontohkan dua variasi tahun saja yah. Yang pertama, emisi 2000 dengan penandatangan Deputi Gubernur Senior dan Deputi Gubernur. Tentu saja yang dimaksud Gubernur BI. Yang kedua, emisi 2013 dengan penanda tangan Gubernur dan Deputi Gubernur.  

Begitulah kenikmatan kolektor uang melihat tahun pencetakan dan penanda tangan uang kertas ada yang berbeda. Mengoleksi uang yang sama dalam variasi tahun menjadi salah satu pilihan para numismatis. Maklum, mata uang tidak terbit setiap tahun. Jadi untuk menambah perbendaharaan koleksi, dicarilah jalan paling kreatif.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun