Situs Liyangan di Dusun Liyangan di wilayah Temanggung beberapa kali diteliti Balar DIY. Bermula ketika pada 2000 seorang warga menemukan betengan ketika sedang menggali pasir untuk membangun rumah. Pada 2008 benda yang mirip ditemukan lagi oleh warga yang sedang menambang pasir. Mungkin dulu tertutup oleh letusan Gunung Sindoro pada abad ke-11. Setelah dilakukan ekskavasi (penggalian arkeologis) diketahui adanya candi dan kawasan permukiman. Tampak jalan batu di situs tersebut.
Penelitian 2010 dan 2011 menyimpulkan, situs Liyangan bukan merupakan candi besar tetapi sebuah perdusunan masa Mataram Kuno. Mungkin situs permukiman, sekaligus situs ritual dan situs pertanian. Sejak beberapa waktu lalu situs Liyangan mulai dipugar oleh BPCB Jawa Tengah. Sementara pada 2018 penelitian arkeologi masih tetap dilanjutkan di sana. Diperkirakan situs Liyangan telah ada sejak abad ke-2 Masehi dan berakhir pada ke-11 Masehi. Â
Beberapa kali situs Liyangan diteliti oleh Pak Sugeng Riyanto dan kawan-kawan. Pak Sugeng adalah Kepala Balar DIY sejak 2017.
Balar DIY diisi banyak peneliti sesuai pembidangan dalam arkeologi. Peneliti Arkeologi Prasejarah antara lain Prof. (Ris) Harry Widianto dan Ibu Indah Asikin Nurani. Keduanya merupakan peneliti senior. Di bidang Arkeologi Klasik atau Hindu-Buddha ada Pak Sugeng. Bidang lain Arkeologi Islam Kolonial dan Arkeologi Bawah Air.
Di masa pandemi ini, Balar DIY menyelenggarakan beberapa kegiatan daring untuk masyarakat. Silakan kalau ingin mengenal lebih jauh arkeologi.
Balar DIY beralamat Jl. Gedongkuning 174, Yogyakarta 55171, dengan nomor telepon/faks. +62274-377913. Bila ingin cari informasi atau sekadar baca silakan buka laman arkeologijawa.kemdikbud.go.id. Di media sosial dan youtube, cari saja Balar Jogja. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H