Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Reza Rahadian, Manoj Punjabi, dan Ilham Habibie dalam "Talkshow" di Museum Kepresidenan

5 Desember 2019   21:35 Diperbarui: 5 Desember 2019   21:35 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Talkshow di Museum Kepresidenan Balai Kirti (Dokpri)

Pada 11 September 2019 Indonesia kehilangan salah satu putera terbaiknya. Dia adalah Bacharudin Jusuf Habibie atau populer dipanggil BJ Habibie. Habibie dikenal sebagai ilmuwan yang jenius, terutama soal kedirgantaraan. Selain menjadi menteri, Habibie pernah menjadi presiden. Setelah Soeharto lengser pada 1998, Habibie otomatis menggantikannya. Meskipun masa pemerintahannya hanya setahun lebih, namun sosoknya tetap dikenang.

Sedikit cerita dan benda-benda tinggalan Habibie bisa disaksikan di Museum Kepresidenan Balai Kirti, Bogor. Museum ini terletak di dalam kompleks istana kepresidenan.

Plt. Museum Kepresidenan memberikan sambutan (Dokpri)
Plt. Museum Kepresidenan memberikan sambutan (Dokpri)
Ainun

Sosok Habibie sulit dipisahkan dari Ainun, isterinya yang meninggal pada 2010. Apalagi tokoh Habibie dipandang banyak memberi inspirasi pada bidang iptek dan kehidupan rumah tangga. Maka kemudian mulai 2012 dibuat film mengenai kehidupan dua sejoli itu. Apresiasi masyarakat terhadap film tersebut sangat luar biasa.

Film terakhir yang dibuat adalah Habibie-Ainun 3. Direncanakan film tersebut akan tayang pada 19 Desember 2019. Kalau pada film-film sebelumnya, cerita berfokus pada masa muda Habibie. Maka pada film terbaru ini cerita berpusat pada masa muda Ainun.

Museum Kepresidenan Balai Kirti, Bogor, Kamis 5 Desember 2019 menyelenggarakan acara talkshow bertema "Cinta Tanpa Batas BJ Habibie". Sebelumnya para undangan, yang terdiri atas pengelola museum, komunitas museum, para pelajar dan mahasiswa, dan pejabat di Bogor, disuguhkan pemutaran film singkat tentang BJ Habibie.

"Kegiatan ini sebagai bentuk penghargaan BJ Habibie melalui pemikiran dan karyanya dalam membangun bangsa Indonesia," kata Plt. Museum Kepresidenan Balai Kirti, Pak Judi Wahjudin dalam laporannya. Secara resmi acara dibuka oleh Dirjen Kebudayaan Pak Hilmar Farid.  

Pak Hilmar Farid mengatakan kalau berbicara tentang Habibie tidak akan ada habisnya. Soalnya selain pernah menjabat presiden, beliau seorang ilmuwan dan seniman. Bahkan pernah mengisi suara untuk film animasi.

Pak Judi bersama narasumber talkshow (Foto: menara62.com)
Pak Judi bersama narasumber talkshow (Foto: menara62.com)
Eyang

Talkshow menampilkan tiga tokoh, yakni Reza Rahadian (aktor), Manoj Punjabi (produser film), dan Ilham Akbar Habibie (putra Habibie), dengan pemandu Rosiana Silalahi dan Insana Habibie. Reza menjadi pemeran Habibie dalam film pertama Habibie-Ainun. Ia memanggil Habibie eyang. Keakrabannya terjalin erat.

Hal yang sulit bagi Reza adalah menirukan gerak tubuh Habibie, seperti matanya yang agak melotot dan intonasi suara. Maklum Habibie lama studi di Jerman. Eyang, katanya, sering mengoreksi dirinya.

Reza senang berdiskusi dengan Habibie. Bahkan sampai tengah malam.

Menurut Pak Manoj, Pak Habibie sangat teliti. Beliau pernah mengoreksi credit title sebuah film. "Padahal credit title itu berjalan dan hurufnya kecil," kata Pak Manoj.

Pak Ilham Habibie mengatakan koleksi buku Pak Habibie mencapai 80.000 eksemplar. Kebanyakan buku-buku beliau adalah nonfiksi, dari berbagai pengetahuan seperti pemerintahan, politik, iptek, dan sejarah.

Kita memang kehilangan sosok ilmuwan besar. Iwan Fals menuliskannya dalam lagu Umat Bakri, yang salah satu teksnya berbunyi, "Bikin otak orang seperti otak Habibie". Kalau orang-orang tua ingin anaknya pintar, mereka selalu mengatakan, "Jadilah seperti Pak Habibie". Jelas nama Habibie begitu populer. Tentu karena kepintaran dan kesederhanaan Pak Habibie.

Pak Habibie pun setiap tahun memberikan penghargaan kepada ilmuwan-ilmuwan Indonesia yang berprestasi. Penghargaan itu disebut Habibie Award. Ayo, jadilah Habibie-Habibie baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun