Silinder lilin ada dalam materi pameran. Diceritakan, untuk memulai rekaman dengan media silinder lilin, Kunst membeli fonograf pada 1921. Pada 1922 dan 1923 Kunst membuat rekaman musik gamelan Jawa.
 Kunst banyak menulis buku untuk memperkaya pengetahuan etnomusikologi Indonesia. Itulah alasan mengapa Museum Nasional menampilkan Jaap Kunst. Pameran dibuka oleh Dirjen Kebudayaan Bapak Hilmar Farid, setelah laporan Kepala Museum Nasional Bapak Siswanto. Pameran berlangsung hingga 10 Januari 2020.
Museum Nasional mudah dicapai. Dengan bis Transjakarta berhenti di Halte Monumen Nasional (Monas). Karcis masuknya cukup murah, Rp 5.000. Di dalam museum, pengunjung bisa melihat pameran tetap sekaligus pameran temporer. Setiap Senin, Museum Nasional tutup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H