Belajar aksara Pallawa
Stan Kelompok Pemerhati Budaya dan Museum Indonesia (KPBMI) masih ramai didatangi pengunjung. Umumnya mereka ingin belajar menulis nama menggunakan aksara Pallawa. Aksara kuno ini berasal dari sekitar abad ke-4. Diaz, mahasiswa arkeologi UI, memandu kegiatan tersebut.
Meskipun dana minim dan tampilan minimalis, tidak menyurutkan semangat generasi milenial ini menyemarakkan Festival Museum Enjoy Jakarta. KPBMI memang digawangi para generasi milenial dari beberapa perguruan tinggi dan beberapa disiplin ilmu. Untuk biaya mengikuti pameran ini, KPBMI menggunakan sebagian uang kas ditambah patungan beberapa orang pengurus.
KPBMI telah melakukan berbagai kegiatan untuk masyarakat, seperti sinau aksara, sinau keramik, lokakarya pemandu museum, lokakarya komik, lokakarya penulisan, diskusi budaya, blusukan, bahkan publikasi. Selama ini KPBMI telah menerbitkan lima buku dan komik.
Penutupan
Sore hari saya mengikuti acara penutupan. Pada kesempatan itu Pak Muhadjir Effendy menyerahkan penghargaan museum terbaik, yakni dalam kategori museum dengan pengelolaan terbaik, pemanfaatan program museum bagi edukasi terbaik, pemanfaatan nilai ekonomi bagi masyarakat terbaik, dan juga pelestari cagar budaya terbaik. Nanti saya akan tuliskan tersndiri.Â
Terpilih sebagai museum terbaik Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Museum Tubuh Malang, Museum Satwa Malang, Museum Sangiran Jawa Tengah, serta Museum dan Galeri Rahmat Medan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H