Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar Menulis Nama dengan Aksara Kuno Pallawa di Festival Museum

12 Oktober 2019   06:02 Diperbarui: 12 Oktober 2019   06:16 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stan beberapa peserta festival museum (Dokpri)

Masih dalam rangkaian Hari Museum Indonesia (HMI) 7-13 Oktober 2019 di Taman Fatahillah dan sekitarnya, Jumat, 11 Oktober 2019, diselenggarakan Festival Museum Enjoy Jakarta (FMEJ). Kegiatan ini dituanrumahi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta. Sekitar 60 museum dan komunitas berpartisipasi dalam FMEJ. Tidak hanya dari Jakarta, beberapa peserta datang dari luar Jakarta.

Salah satu komunitas yang berpartisipasi adalah Kelompok Pemerhati Budaya dan Museum Indonesia (KPBMI). Komunitas yang digawangi generasi milenial ini menampilkan foto-foto kegiatan yang pernah dilakukan, seperti sinau aksara kuno, sinau keramik, lokakarya pemandu museum, lokakarya komik, dan diskusi budaya Tionghoa. Juga ditampilkan buku dan komik hasil kerja sama KPBMI dengan Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman.

Selain itu KPBMI menampilkan berbagai benda yang pernah ada di kerajaan Majapahit, seperti jaladwara (pancuran air), surya Majapahit, arca ganesha, lingga-yoni, dan celengan.

Booth KPBMI dibuat minimalis. Memang dimaklumi karena komunitas minim dana. Anggaran pameran kali ini berasal dari uang kas ditambah patungan beberapa pengurus.   

Stan KPBMI minimalis karena minim dana (Dokpri)
Stan KPBMI minimalis karena minim dana (Dokpri)

Sinau aksara

Di sela-sela pameran, KPBMI mengadakan sinau aksara. Pengunjung yang berminat diajarkan menulis nama dengan aksara Pallawa. Aksara Pallawa berawal sekitar abad ke-5 di Nusantara. Sekarang sudah menjadi aksara mati, artinya tidak digunakan lagi pada masa sekarang.

Sinau aksara diberikan secara gratis. Malah mereka diberikan cendera mata berupa pin dan buku. Silih berganti pengunjung mengikuti sinau aksara, bahkan ada yang dari mancanegara.

Banyak peserta festival menampilkan atraksi untuk menarik pengunjung. Para pengunjung Museum Basoeki Abdullah bisa bermain ular tangga di depan stan.  Museum Kehutanan menawarkan bibit tanaman bagi pengunjung yang berminat. Banyak museum memberikan cendera mata untuk pengunjung yang bisa menjawab kuis.

Stan beberapa peserta festival museum (Dokpri)
Stan beberapa peserta festival museum (Dokpri)

Hiburan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun