Siapa tidak kenal kerajaan Majapahit sih? Kerajaan ini pernah berjaya di Nusantara dan beberapa negara Asia Tenggara sekarang. Bahkan Majapahit berhasil mewariskan harta yang sangat bernilai untuk bangsa ini, yakni rumusan semboyan Bhinneka Tunggal Ika serta simbol lambang negara, Garuda Pancasila. Juga dewan menteri yang disebut Bhatara Saptaprabhu, pasukan elit Bhayangkara, dan armada laut yang kuat. Belum lagi Sumpah Amukti Palapa.
Adanya penegak hukum, juga dikenal pada masa Majapahit dengan sebutan dharmmadhyaksa. Nah, inilah asal kata jaksa sekarang. Dulu ada dharmmadhyaksa untuk agama Hindu dan agama Buddha. Masing-masing hidup berdampingan karena toleransi antarmasyarakat begitu kuat. Salah satu buktinya ada candi yang bersifat Hindu-Buddha.
Kerajaan Majapahit meninggalkan undang-undang. Namun tidak urung Majapahit juga di-bully. Pernah dengar kan, kata orang-orang yang asal njeplak bahwa Maj Apahit dengan mahapatihnya Gaj Ahmada merupakan kerajaan Islam? Percaya gak dengan pendapat orang-orang demikian?
Seminar nasional
Kejayaan Majapahit mencapai puncak keemasan pada abad ke-14. Hebat karena kekuatan maritim di laut. Hebat karena surplus pertanian. Ketika itu Majapahit sangat disegani di wilayah Asia.
Kebesaran Majapahit pernah menginspirasi Presiden Sukarno ketika meresmikan Institut Angkatan Laut pada 1953. Nilai-nilai kebangsaan yang telah ditanam dan dibangun pada masa kerajaan Majapahit harus dibangkitkan kembali dan dapat dijadikan sebagai acuan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, begitu kira-kira isi pidato beliau.
Melalui semangat inilah Direktorat Sejarah Kemdikbud bekerja sama dengan Komite Seni Budaya Nusantara menyelenggarakan seminar nasional Majapahit dengan tema "Refleksi Kejayaan Negara Agraris, Maritim, dan Demokrasi Deliberatif Dahulu, Kini, dan Masa yang Akan Datang". Seminar diselenggarakan di Museum Nasional pada Kamis, 29 Agustus 2019 dari pukul 09.00 hingga pukul 17.00. Tampil delapan pembicara dengan tema berbeda-beda. Mereka berasal dari kalangan arkeolog, sejarawan, militer, pakar hukum, dan pemkab Mojokerto. Â Â
Makalah para pembicara bisa diunduh [di sini]
Seminar nasional Majapahit dihadiri Ketua Umum Komite Sosial Budaya Nusantara Bapak Mayjen TNI (Purn) Hendardji Soepandji, Direktur Sejarah Ibu Triana Wulandari, Kepala Museum Nasional Bapak Siswanto, dan para undangan lain. Â Pembukaan acara dilakukan oleh Mendikbud Muhadjir Effendy.