Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Berbagai Trik untuk Menjadi Pemandu Museum

19 Juli 2019   20:35 Diperbarui: 19 Juli 2019   20:52 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Enam peserta kemudian ditawarkan menjadi pemandu. "Ayo siapa yang berani tampil ke muka," kata Mas Dhanu. Setiap dua peserta yang maju, Pak Suparta dan Pak Alex memberikan masukan. Umumnya kekurangan pemandu masih menggunakan kata 'oke' dan menunjuk dengan tangan kiri.

Ada berbagai trik apabila kita lupa, misalnya tentang singkatan STOVIA. "Kita melontarkan pertanyaan kepada pengunjung, siapa yang tahu kepanjangan STOVIA," begitu kata Mas Dhanu.

Untuk 'menyontek' dari informasi pada panel pameran, kita jangan langsung mencari dengan cara menghadap panel, yang tentu saja membelakangi pengunjung. "Kita perlu trik," kata Mas Dhanu.

Hari ini Pak Alex, Pak Suparta, Mbak Yuli, dan Mas Dhanu telah memperkaya wawasan para peserta. "Saya memetik manfaat, baru kali ini saya mengikuti lokakarya pemandu museum," begitu kata seorang peserta.   

Lokakarya kepemanduan museum berlangsung pukul 10.00-11.45 dilanjutkan pukul 13.15-15.00. Tidak dipungut biaya untuk para peserta, kecuali membayar tiket masuk museum Rp2.000. Museum memang menjadi ruang publik. Saat ini Museum Kebangkitan Nasional sedang menggalakkan kegiatan BBM atau Belajar Bersama di Muskitnas. Ada beberapa kegiatan untuk masyarakat umum, yakni belajar merajut dan merangkai janur. Selain itu lokakarya komik, lokakarya kepemanduan museum, dan lokakarya penulisan populer.

Ke Museum Kebangkitan Nasional yuk. Ikuti kegiatannya dan resapilah koleksinya. Museum ini berlokasi Jalan Abdulrahman Saleh No. 26, persis di sebelah RSPAD Gatot Subroto. Kalau naik bus Transjakarta turun di halte Atrium atau halte Kwitang, lalu berjalan kaki sekitar 300 meter.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun