Sebuah komunitas di Jakarta, Kelompok Pemerhati Budaya dan Museum Indonesia (KPBMI) bertepatan dengan Hari Museum Internasional 18 Mei, menerbitkan sebuah buku yang diberi judul Dari Balik Batu-batu Candi.
Buku tersebut berupa sebuah antologi puisi karya 50 orang dari sejumlah daerah di Jakarta dan luar Jakarta. Ke-50 orang itu berprofesi pensiunan, guru, karyawan, termasuk beberapa anggota KPBMI. Isi buku tentu saja terkait dengan tema Sepurmudaya, sebagaimana kegiatan yang dilakukan KPBMI. Sepurmudaya merupakan singkatan dari Sejarah, Purbakala, Museum, dan Budaya. Buku tersebut memiliki tebal 164 halaman dan ber-ISBN 978-602-6598-64-6.
Direktur Jenderal Kebudayaan Bapak Hilmar Farid berkenan memberikan kata sambutan. "Kesusastraan adalah salah satu ekspresi kebudayaan manusia yang paling mendasar. Kesusastraan memegang peranan penting dalam upaya kita bersama memajukan kebudayaan. Dengan puisi-puisi ini, kita berharap para pembaca dari kalangan generasi muda bisa lebih mencintai dunia kepurbakalaan, sejarah, dan budaya tradisional," kata Pak Hilmar.
Kata beliau selanjutnya, Sesungguhnya kekayaan kita dari tiga hal itu tak akan pernah habis digali sebagai inspirasi penciptaan--penciptaan baru. Oleh karena itu, saya mengucapkan selamat dan terima kasih atas langkah yang sudah diambil oleh KPBMI ini. Pada bagian lain, menurut Pak Hilmar, kita berharap langkah-langkah yang demikian ini semakin bermunculan di Indonesia. Bukan hanya di dalam konteks puisi atau pun sastra saja, tetapi bisa merambah pula ke bentuk-bentuk lain, seperti film, seni pertunjukan, dan lain sebagainya.
Buku antologi puisi ini disunting oleh Berthold Sinaulan dan Fajar M. Rivai. Penanggung jawab kegiatan Dhanu Wibowo dengan koordinator Sri Trisna Dewi Hartati.
Buku antologi puisi ini direncanakan tahun lalu. Namun sebagai komunitas, kendala dana menjadi alasan utama. Akhirnya dengan uang kas yang seadanya, ditambah donasi dari pengurus, terkumpul sejumlah uang. Pada tahap pertama ini, KPBMI baru mampu menerbitkan 60 eksemplar. Direncanakan penerbitan tahap kedua akan dilakukan dengan sistem pre order.
Buku Dari Balik Batu-batu Candi merupakan buku kelima yang diterbitkan oleh KPBMI. Sebelumnya KPBMI menerbitkan dua buku komik bertema cagar budaya dan museum dengan bantuan Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. Selanjutnya buku pengetahuan populer tentang Prasasti, yang juga kerja sama dengan Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. Selain itu pernah menerbitkan novel sejarah Enru sebagai penerbitan mandiri.
Literasi dan edukasi menjadi kegiatan utama KPBMI. KPBMI sendiri baru berdiri pada awal 2017 digawangi oleh sejumlah generasi muda dari lintas perguruan tinggi dan lintas disiplin ilmu. Telah banyak aktivitas yang dilakukan KPBMI, antara lain Sinau Aksara dan Sinau Keramik. Juga beberapa lokakarya dan diskusi, termasuk blusukan ke museum dan tempat bersejarah. Bahkan beberapa bulan lalu mengadakan bincang tentang berita hoaks bersama Polda Metro Jaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H