Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Diharapkan dengan Puisi Generasi Muda Cinta Kepurbakalaan

22 Mei 2019   15:07 Diperbarui: 22 Mei 2019   15:16 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Dari Balik Batu-batu Candi (Dokpri)

Sebuah komunitas di Jakarta, Kelompok Pemerhati Budaya dan Museum Indonesia (KPBMI) bertepatan dengan Hari Museum Internasional 18 Mei, menerbitkan sebuah buku yang diberi judul Dari Balik Batu-batu Candi.

Buku tersebut berupa sebuah antologi puisi karya 50 orang dari sejumlah daerah di Jakarta dan luar Jakarta. Ke-50 orang itu berprofesi pensiunan, guru, karyawan, termasuk beberapa anggota KPBMI. Isi buku tentu saja terkait dengan tema Sepurmudaya, sebagaimana kegiatan yang dilakukan KPBMI. Sepurmudaya merupakan singkatan dari Sejarah, Purbakala, Museum, dan Budaya. Buku tersebut memiliki tebal 164 halaman dan ber-ISBN 978-602-6598-64-6.

Buku Dari Balik Batu-batu Candi (Dokpri)
Buku Dari Balik Batu-batu Candi (Dokpri)
Sambutan

Direktur Jenderal Kebudayaan Bapak Hilmar Farid berkenan memberikan kata sambutan. "Kesusastraan adalah salah satu ekspresi kebudayaan manusia yang paling mendasar. Kesusastraan memegang peranan penting dalam upaya kita bersama memajukan kebudayaan. Dengan puisi-puisi ini, kita berharap para pembaca dari kalangan generasi muda bisa lebih mencintai dunia kepurbakalaan, sejarah, dan budaya tradisional," kata Pak Hilmar.

Kata beliau selanjutnya, Sesungguhnya kekayaan kita dari tiga hal itu tak akan pernah habis digali sebagai inspirasi penciptaan--penciptaan baru. Oleh karena itu, saya mengucapkan selamat dan terima kasih atas langkah yang sudah diambil oleh KPBMI ini. Pada bagian lain, menurut Pak Hilmar, kita berharap langkah-langkah yang demikian ini semakin bermunculan di Indonesia. Bukan hanya di dalam konteks puisi atau pun sastra saja, tetapi bisa merambah pula ke bentuk-bentuk lain, seperti film, seni pertunjukan, dan lain sebagainya.

Buku antologi puisi ini disunting oleh Berthold Sinaulan dan Fajar M. Rivai. Penanggung jawab kegiatan Dhanu Wibowo dengan koordinator Sri Trisna Dewi Hartati.

Tim KPBMI (Dokpri)
Tim KPBMI (Dokpri)
Kendala

Buku antologi puisi ini direncanakan tahun lalu. Namun sebagai komunitas, kendala dana menjadi alasan utama. Akhirnya dengan uang kas yang seadanya, ditambah donasi dari pengurus, terkumpul sejumlah uang. Pada tahap pertama ini, KPBMI baru mampu menerbitkan 60 eksemplar. Direncanakan penerbitan tahap kedua akan dilakukan dengan sistem pre order.

Buku Dari Balik Batu-batu Candi merupakan buku kelima yang diterbitkan oleh KPBMI. Sebelumnya KPBMI menerbitkan dua buku komik bertema cagar budaya dan museum dengan bantuan Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. Selanjutnya buku pengetahuan populer tentang Prasasti, yang juga kerja sama dengan Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. Selain itu pernah menerbitkan novel sejarah Enru sebagai penerbitan mandiri.

[Baca di sini]

[Komik Cagar Budaya]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun