Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Usulnya Bahasa Melayu sebagai Bahasa Persatuan, namun yang Diterima Bahasa Indonesia

24 April 2019   20:10 Diperbarui: 1 Juli 2021   07:33 1016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baca juga: Bahasa Indonesia Makin Jauh Meninggalkan Bahasa Melayu, Menjadi Bahasa Gado-gado

Atas jasa-jasanya itu, Mangoensarkoro memperoleh beberapa tanda jasa, antara lain Bintang Mahaputra dan gelar Pahlawan Nasional pada 2011.

Banyak hal bisa dilihat dalam pameran. Umumnya informasi yang kita sukar peroleh mengenai kedua tokoh itu.  Ayo manfaatkan waktumu sebaik mungkin, mengingat pameran ini berlangsung hanya sepuluh hari. Museum Sumpah Pemuda beralamat Jalan Kramat Raya 106, Jakarta Pusat. Mudah dicapai lewat bus Transjakarta, berhenti di halte Palputih lalu jalan kaki sekitar 100 meter.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun