Seperti halnya di dunia nyata, di dunia maya pun ada patroli polisi. Kata Pak Rendy, ini yang disebut cyber crime. Nah, polisi akan menelusuri jejak digital para pelaku kejahatan.
Hoaks buka cuma berupa berita, foto pun tidak luput diolah oleh tangan-tangan kreatif. Sejak lama memang ada aplikasi grafis untuk menyunting foto. Itulah yang digunakan orang-orang jahil.Â
Pak Rendy memberi contoh gambar yang sudah diedit bus diubah menjadi kereta api dan Raja Arab yang mengacungkan lima jari menjadi tiga jari seolah mendukung paslon tertentu. "Ini ada jejak digitalnya," kata Pak Rendy membandingkan foto asli dengan foto rekayasa.
Ada beberapa tanya jawab dalam acara itu. Setelah mengikuti acara tersebut, tentu para peserta memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru. Acara diakhiri dengan saling menukar cendera mata antara pihak Polda Metro Jaya dengan KPBMI.Â
Juga foto bersama para peserta. Semoga masyarakat kita memahami berita hoaks dan ujaran kebencian sehingga bisa saling toleransi dan ada kedamaian di hati kita semua.