Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Teknologi Digital di Museum Bank Indonesia untuk Menarik Wisatawan

3 November 2018   08:36 Diperbarui: 3 November 2018   08:50 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para undangan sedang mengamati koleksi di Klaster Arsitektur Gedung (Dokpri)

Teknologi digital dengan alat sensor (Dokpri)
Teknologi digital dengan alat sensor (Dokpri)
Mahal

Museum dengan teknologi modern jelas mahal. Apalagi jika menggunakan teknologi tiga dimensi, video mapping, layar sentuh, fotografi, internet, dan sensor pendeteksi gerakan tubuh. Pasti butuh anggaran dalam bilangan M (ilyar).

Ironis, nasib miris masih dijumpai pada museum-museum milik pemerintah kabupaten atau pemerintah kota. Anggaran yang mereka terima untuk museum terbilang sangat kecil. Bayangkan ada museum yang cuma mendapat Rp 20 juta setahun. Cukup apa? Bagaimana mau mengejar ketinggalan dari museum-museum lain?

Yang jelas, jantungnya sebuah museum tetap koleksi beserta narasinya. Teknologi hanyalah pendukung, yang suatu saat bisa ketinggalan zaman dan rusak tanpa bisa diperbaiki. Untuk itu museum-museum 'tradisional' dengan biaya kecil tetap harus kreatif dan inovatif.

Para undangan sedang mengamati koleksi di Klaster Arsitektur Gedung (Dokpri)
Para undangan sedang mengamati koleksi di Klaster Arsitektur Gedung (Dokpri)
Beruntung Museum BI memperoleh anggaran cukup besar. Semoga Museum BI mampu membantu pemerintah untuk mendatangkan devisa lewat kegiatan pariwisata. Apalagi Museum BI terletak di kawasan Kota Tua Jakarta. Kita harapkan wisatawan mancanegara berbondong-bondong ke sini.

Ayo berkunjung ke Museum BI. Lokasinya mudah dicapai kok. Kalau naik kereta turun di stasiun Jakarta Kota. Kalau naik TransJakarta turun di halte Kota. Lalu jalan kaki deh, tinggal nyeberang jalan. Museum BI buka setiap hari sekitar pukul 08.00---15.00, kecuali Senin tutup yah.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun