Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tjipto Mangoenkoesoemo, Dokter Multitalenta yang Berjiwa Sosial

29 Oktober 2018   19:47 Diperbarui: 29 Oktober 2018   19:48 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari kiri Firman, Djoko, Iswara, dan Nurkhozin mewakili Kepala Museum Kebangkitan Nasional (Dokpri)

Itulah yang membuat Sukarno takjub dan ingin mengadikan nama Cipto Mangunkusumo. Pada Maret 1964, Sukarno memanggil tim dokter dari CBZ (Centraal Burgurlijke Ziekenhuis). Beliau bermaksud mengganti nama CBZ yang berbau Belanda dan menjadikan rumah sakit itu sebagai rumah sakit rakyat. Akhirnya pada 17 Agustus 1964 nama rumah sakit CBZ di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, diubah menjadi Rumah Sakit Dokter Tjipto Mangoenkoesoemo, yang saat ini dikenal sebagai RSCM.

Sebelumnya pada 2 Mei 1964 Cipto ditetapkan sebagai pahlawan. Hampir dua bulan setelah itu keluar Surat Keputusan Presiden tentang pengangkatannya sebagai Pahlawan Nasional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun