Itulah yang membuat Sukarno takjub dan ingin mengadikan nama Cipto Mangunkusumo. Pada Maret 1964, Sukarno memanggil tim dokter dari CBZ (Centraal Burgurlijke Ziekenhuis). Beliau bermaksud mengganti nama CBZ yang berbau Belanda dan menjadikan rumah sakit itu sebagai rumah sakit rakyat. Akhirnya pada 17 Agustus 1964 nama rumah sakit CBZ di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, diubah menjadi Rumah Sakit Dokter Tjipto Mangoenkoesoemo, yang saat ini dikenal sebagai RSCM.
Sebelumnya pada 2 Mei 1964 Cipto ditetapkan sebagai pahlawan. Hampir dua bulan setelah itu keluar Surat Keputusan Presiden tentang pengangkatannya sebagai Pahlawan Nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H