Masih dalam rangkaian Hari Museum Indonesia 12 Oktober, Jumat, 19 Oktober 2018 diluncurkan buku Mugalemon Jakarta. Mugalemon merupakan singkatan dari Museum, Galeri, dan Monumen. Peluncuran buku dilakukan di Museum Seni Rupa dan Keramik di kawasan Kota Tua Jakarta.
Buku Mugalemon Jakarta disusun oleh tim dari Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, sekaligus penerbit buku tersebut. Tim dibantu oleh Asosiasi Museum Indonesia (AMI) dan AMI DKI Jakarta "Paramita Jaya". Buku itu memuat 59 museum, galeri, dan monumen yang terdapat di Jakarta. Untuk memudahkan, museum-museum tersebut di-plot ke dalam lima wilayah Jakarta.
Acara peluncuran buku diawali sambutan dari Ketua "Paramita Jaya", Yiyok T. Herlambang. Selanjutnya sambutan dari Plt. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Asiantoro.Â
Penyerahan buku dilakukan secara simbolis oleh perwakilan Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pamudji Lestari kepada perwakilan Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Paramita Jaya, dan komunitas.
Setelah acara penandatanganan poster buku, diadakan talk show mengenai museum dengan pembicara Ibu Dedah R. Sri Handari dari Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Bapak Yiyok T. Herlambang dari Paramita Jaya, dan Ibu Pamudji Lestari dari Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Sebagai moderator Kang Asep Kambali.
Buku Mugalemon Jakarta memuat informasi tentang 59 museum, galeri, dan monumen yang ada di Jakarta. Setiap mugalemon memperoleh porsi tiga halaman. Hanya ada beberapa yang dua halaman. Total halaman pada buku ini 192.
Sebenarnya kalau digabung dengan museum-museum di Taman Mini, jumlahnya lebih banyak. Kalau tidak salah di sana ada 21 museum. Namun karena museum-museum tersebut di bawah wewenang AMIKA (AMI Kawasan) TMII, maka AMIKA lah yang menerbitkan buku tersebut.
Ada tulisan dan ada foto tentu mendukung informasi buat masyarakat. Apalagi ditambah dengan kontak, termasuk medsos yang kekinian. Juga alamat, jam operasional, dan harga tiket.
Namun ada kekurangannya. Informasi dalam buku belum memasukkan transportasi yang melewati atau mendekati jalur tersebut, termasuk terminal terdekat. Mengingat transportasi umum di Jakarta adalah TransJakarta, nah informasi jalur TransJakarta sangat penting.