Basoeki sering dijuluki pelukis istana. Ia banyak melukis keluarga Kerajaan Thailand, Kerajaan Kamboja waktu itu, keluarga Presiden Filipina, dan lain-lain. Namun sesungguhnya, kata Agus Dermawan T., Basoeki tidak pernah melukis di istana Indonesia. Ia hanya berteman baik dengan Sukarno.
Agus sejak 1980-an sering berkomunikasi dengan Basoeki Abdullah. Jadi ia tahu proses Basoeki Abdullah melukis potret. "Saya masih ingat, di rumahnya tertempel poster berisi tarif untuk membuat lukisan potret, misalnya 60 cm x 90 cm berapa dan 90 cm x 100 cm berapa," cerita Agus.
Di mata banyak orang, terutama sesama pelukis, Basoeki pernah dijuluki pelukis borjuis, pelukis glamor, dan pelukis pesanan. Maklum, ketika ia memasang tarif, pelukis-pelukis lain masih tanpa tarif.
Banyak tanya jawab dalam seminar itu. Misalnya tentang bagaimana agar para pelajar memberi apresiasi pada seni lukis. Juga tentang istilah tukang gambar dan seniman. Bahkan beberapa pelukis memberi uneg-uneg betapa mereka terbantu berkat kegiatan yang pernah dilakukan oleh Museum Basoeki Abdullah.
Belum tahu Museum Basoeki Abdullah? Inilah alamatnya, Jalan Keuangan Raya Nomor 19-21, Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Ancer-ancernya dari arah Blok M kita menuju Jalan Fatmawati. Sekitar 300 meter sebelum jalan layang, ada Jalan Keuangan. Dari ujung jalan, masuk lagi sekitar 200 meter.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H