Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Tantangan bagi Numismatis Dalam Mengoleksi dan Menulis Sejarah Uang

24 Agustus 2018   09:41 Diperbarui: 25 Agustus 2018   11:04 1493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Triana Wulandari, berbaju putih, membuka Pekan Numismatik Indonesia (Dokumentasi pribadi)

Gedung tempat pameran numismatik (Dokumentasi pribadi)
Gedung tempat pameran numismatik (Dokumentasi pribadi)
Beberapa uang kertas non-ORIDA juga dipamerkan. Tentu untuk bahan perbandingan. Bapak Zulkifli menjadi tokoh utama dalam ruang pameran. Ia numismatis yang bertugas sebagai pemandu.  

Ibu Triana yang saat ini menjabat Direktur Sejarah mengatakan narasi sejarah dalam koleksi-koleksi yang dipamerkan belum optimal. Nah, cambuk buat para numismatis. Jangan hanya mengoleksi uang kertas atau uang logam yang bagus, apalagi langka. 

Numismatis harus bisa menulis sejarah uang. Kisah di balik koleksi-koleksi itu harus diungkapkan. Para numismatis memang umumnya tidak berpendidikan sejarah. Namun bisa menjadi sejarawan karena membaca, meneliti, bahkan menuliskan kisah di balik koleksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun