Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peneliti Italia Roberta Zollo Belajar Adat dan Aksara Batak

13 Agustus 2018   20:52 Diperbarui: 13 Agustus 2018   21:20 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayang dalam perkembangan selanjutnya peneliti naskah Batak semakin berkurang. Bahkan, kata Roberta, pustaha lak-lak sering sengaja dibuat untuk dijadikan cendera mata dan dijual kepada para wisatawan.

Cara menulisi naskah (Dokumentasi pribadi)
Cara menulisi naskah (Dokumentasi pribadi)
Batak atau Toba?

Seorang penanya, Pak Simanungkalit, menyatakan tidak setuju dengan istilah Batak. Menurut manuskrip, kata yang benar adalah Toba. Kata Batak diperkenalkan oleh Belanda dan mulai dipakai oleh Nommensen ketika beliau datang ke tanah Sumatera. Selama ini memang kita mengenal etnis Batak Toba, Batak Karo, dan Batak Mandailing. "Toba dengan Karo tidak ada kesamaan," kata Pak Simanungkalit.

Entah mengapa generasi muda kita tidak tertarik akan filologi Batak. Yang justru serius meneliti adalah sarjana-sarjana Barat, yah macam Roberta ini. Perlu dukungan dari banyak pihak agar naskah-naskah Batak ini terlestarikan. Buat Anda yang tertarik masalah ini ada referensi menarik yang layak dibaca, Artikel 1 atau Artikel 2.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun