Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jelajah Malam Sambil Berdiskusi di Museum MH Thamrin

22 April 2018   17:20 Diperbarui: 23 April 2018   05:52 1049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para peserta sedang berdiskusi (Dok. KPBMI)
Para peserta sedang berdiskusi (Dok. KPBMI)
Pada masa Gubernur R. Suprapto, gedung itu dipugar dan difungsikan untuk berbagai kegiatan kaum Betawi. Pemerintah DKI Jakarta melalui Dinas Museum dan Sejarah lalu menjadikan gedung itu sebagai Museum M.H. Thamrin.

Di dalam museum tersimpan banyak koleksi foto tentang kiprah perjuangan M.H. Thamrin dan suasana Jakarta tempo dulu. Ada juga radio, sepeda, meja, kursi, buku tentang M.H. Thamrin, dan berbagai perlengkapan masyarakat Betawi.

Atas jasa-jasanya, pada 1960 M.H. Thamrin diangkat menjadi pahlawan nasional. Pada akhir 2016 gambarnya diabadikan untuk uang kertas pecahan Rp2.000. Nama Thamrin juga lekat nama jalan protokol, nama rumah sakit, dan nama proyek di DKI Jakarta.***

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun