Magelang memang kota kecil. Namun ternyata di kota itu terdapat beberapa museum. Yang agak besar adalah Museum BPK RI. Singkatan RI tentu sudah populer di telinga kita. Kalau BPK? Sebagian masyarakat pasti mengenalnya... Badan Pemeriksa Keuangan.
Museum BPK RI merupakan salah satu museum modern di Indonesia. Februari 2018 lalu saya dan beberapa teman dari Jakarta, ditemani anggota komunitas di Magelang, berkesempatan ke sana. Kami ditemani beberapa staf museum dan Pak Dicky, Kepala Museum BPK RI.
Pasti banyak pertanyaan, mengapa Museum BPK ada di Magelang padahal kantor pusat BPK ada di Jakarta. BPK didirikan pada 1 Januari 1947. Saat itu negara kita berada dalam kondisi genting karena Agresi Militer Belanda. Maka pusat pemerintahan dipindahkan ke Yogyakarta. Dengan pemindahan tersebut, kantor-kantor kementerian/lembaga pun ikut pindah ke Yogyakarta dan sekitarnya.
Di Magelang, kantor BPK beberapa kali berpindah tempat, di antaranya ke kompleks bekas Karesidenan Kedu. Di lokasi inilah pada 4 Desember 1997 diresmikan Museum BPK. Luas bangunan museum 163,80 meter persegi. Pada 1999 dikembangkan lagi menjadi 260,16 meter persegi.
Pada 2016 Museum BPK berubah menjadi museum post-modern. Bahkan luas museum bertambah karena sebagian gedung Kantor Bakorwil II Kedu dan Surakarta dihibahkan untuk pengembangan museum. Saat ini luas Museum BPK mencapai 3.880 meter persegi. Ada 14 ruangan di museum itu, yakni Ruang Lobi. Ruang Audiovisual, Ruang Wajah BPK, Ruang Titik Nol, Ruang Sang Ketua, Ruang BPK, Ruang Rekam Jejak, Kids Museum, Ruang Storage, Ruang Perpustakaan, Ruang Pameran Temporer, Ruang Cenderamata, Kafetaria, dan Ruang Kantor. Di halaman museum terdapat panggung terbuka.
Saya lihat pada lobi terdapat tulisan besar "BPK Pengawal Harta Negara". Itulah rupanya tagline dari Museum BPK. Dalam Ruang Lobi ini juga ditampilkan informasi mengenai kekuatan SDM di kantor pusat dan perwakilan BPK di setiap provinsi. Dua tokoh yang berperan penting dalam pembentukan BPK, Soekarno dan Moh. Hatta, ikut ditampilkan.
Kalau pengunjung ingin tahu siapa sajakah yang pernah menjadi Ketua BPK, ada di ruangan tersendiri. Ternyata Ketua BPK pertama adalah R. Soerasno. Ketua-ketua BPK setelah itu dipasang juga di sana.
Museum BPK berlokasi beberapa meter dari gerbang masuk eks Karesidenan Kedu, Jalan P. Diponegoro Nomor 1, Magelang, Jawa Tengah. Adanya di sebelah kanan. Memasuki museum ini tidak dikenakan biaya alias gratis.
Museum buka Selasa hingga Minggu pukul 09.00-15.00. Sebagaimana museum-museum lain, museum ini tutup setiap Senin. Nomor kontak yang bisa dihubungi (0293)-310230 dan 0812-2782-083 dengan Ibu Yuni.
Jika ingin tahu lebih jauh, silakan buka laman museum.bpk.go.id. Museum memang harus kekinian. Museum BPK pun punya Facebook, Instagram dan Twitter. Ayo segera berkunjung, cari informasi dan lestarikan nilai pengelolaan keuangan negara.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H