Coba tanya kepada generasi milenial ke mana tujuan liburan mereka. Bisa dipastikan sebagian besar menjawab ke mal. Meskipun cuma lihat-lihat, maklum kantong lagi bokek, mal memang selalu ramai didatangi pengunjung terutama para remaja.
Namun ada generasi milenial yang rada unik. Mereka sepertinya alergi pergi ke mal. Justru mereka datang ke tempat-tempat yang kaya sumber informasi. Museum dan tempat-tempat bersejarah, itulah tujuan mereka.
Karena memiliki kesamaan minat, meskipun mereka berasal dari berbagai kampus, jadinya mereka membentuk sebuah komunitas yang diberi nama Kelompok Pemerhati Budaya dan Museum Indonesia (KPBMI). Pada 4 Maret mendatang KPBMI berusia satu tahun karena didirikan pada 4 Maret 2017 di Depok.
Meskipun berusia masih bayi, namun KPBMI telah melaksanakan berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat umum. Misalnya Lokakarya Penulisan Terkait Cagar Budaya dan Museum diikuti 30 peserta komunitas, pramuka, guru, dan umum. Pernah juga Lokakarya Pemandu Museum diikuti 115 peserta dari kalangan museum, komunitas, dan pramuka. Pada kegiatan itu tentu saja melibatkan Sobat KPBMI, yaitu anggota KPBMI yang benar-benar tertarik di bidang sepurmudaya (sejarah, purbakala, museum, budaya).
Blusukan ke museum dan tempat bersejarah sering dilakukan, baik untuk kalangan pengurus dan Sobat KPBMI maupun untuk kalangan umum. Media sosial seperti instagram dan Facebook menjadi media untuk berpromosi sekaligus memberi informasi tentang kegiatan KPBMI.
Sayang selama ini urusan publikasi jarang dilakukan banyak komunitas. Untuk itulah pengurus KPBMI yang pernah blusukan, bisa membuat narasi, dan bisa membuat gambar mencoba memvisualkan pengalaman di lapangan lewat komik. Ada dua topik yang disusun, yakni mengenai cagar budaya dan museum. Narasi dan ilustrator kedua komik itu adalah M. Rizal Salam dan Lutfia Nabila, dengan penyunting naskah Asri Hayati Nufus dan penyunting gambar Diazeva Fathia.
Kedua komik diluncurkan pada Minggu, 4 Februari 2018 di Museum Nasional. Lebih dari 100 orang hadir dalam acara tersebut. Mereka terdiri atas mahasiswa, pelajar SMK, media, pemerhati, dan umum. Dalam acara itu diluncurkan pula laman KPBMI, yakni www.kpbmi.org.
Pak Berthold Sinaulan memberikan kata sambutan. Beliau adalah salah seorang dari Dewan Penasihat KPBMI. Selanjutnya sambutan selamat datang dari Pak Siswanto, Kepala Museum Nasional, sekaligus mewakili Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman meresmikan peluncuran komik dan laman KPBMI.
Seusai acara inti, para peserta diajak mengunjungi Museum Nasional dan Museum Taman Prasasti, yang berlokasi tidak jauh dari Museum Nasional.***
Foto-foto: Dokumentasi KPBMIÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H