Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia, Sertifikasi Profesi, dan Pencurian Benda Arkeologi

5 Februari 2018   15:23 Diperbarui: 24 Januari 2019   05:35 1614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggota IAAI Komda Jabodetabek yang hadir

Lama tidak ketemu karena berbeda instansi, kesibukan masing-masing, dan tinggal berjauhan. Namun akhirnya Sabtu, 3 Februari 2018 para anggota Ikatan Ahli Arkeologi Arkeologi (IAAI) komisariat daerah Jabodetabek berhasil mengadakan silaturahim. Acara berlangsung di Museum Nasional, Jalan Merdeka Barat.

IAAI merupakan organisasi profesi yang bersifat terbuka. Artinya bukan hanya untuk para arkeolog, tapi juga untuk lulusan arkeologi yang berkecimpung di berbagai bidang, termasuk swasta. Belum lagi lulusan bidang-bidang lain yang bekerja di instansi arkeologi atau museum, bahkan yang melakukan kegiatan di bidang yang berhubungan dengan arkeologi, seperti geolog, biolog, arsitek, hukum, dan teknik sipil.

IAAI sendiri berdiri pada 4 Februari 1976 di Bogor. Ketua IAAI pertama adalah R.P. Soejono. Mengacu pada istilah "Ahli Arkeologi" maka yang dimaksud adalah mereka yang membantu pekerjaan arkeologi asalkan berpendidikan Sarjana.

Anggota IAAI Komda Jabodetabek yang hadir
Anggota IAAI Komda Jabodetabek yang hadir
Bazar dan lelang

Silaturahim IAAI diikuti puluhan anggota yang masih aktif dan pensiunan. Sebagai perkenalan sekaligus pengenalan program, termasuk hasil-hasil yang sudah dicapai, Ketua Umum IAAI Pusat, Dr. Wiwin Djuwita memberikan sambutan. Selanjutnya Dedah R. Sri Handari, Ketua IAAI Komda Jabodetabek. Pada kesempatan itu Dedah memperkenalkan pengurus IAAI Komda Jabodetabek periode 2017-2020. Banyak anggota belum saling kenal. Yang yunior belum tahu siapa-siapa senior mereka. Yang senior belum tahu para anggota muda.

Sebagai nostalgia, panitia menayangkan slide show para anggota sejak awal, termasuk mereka yang sudah meninggal. Mengingat lulusan yang tidak begitu banyak dan banyak lulusan belum jadi anggota, maka sejak awal jumlah anggota IAAI Komda Jabodetabek ada 300-an dan yang meninggal 50-an.

Acara yang paling menarik adalah lelang. Barang-barang tersebut, antara lain kain batik, tas, kerajinan, dan lain-lain. Semuanya merupakan sumbangan para anggota. Hasil lelang seluruhnya diberikan untuk kas organisasi.

Para anggota juga diberikan kesempatan menjajakan barang atau produk sendiri, makanan, atau lainnya dalam bazar.  Ada cemilan macam kentang dan bubur ketan hitam. Ada pula beras merah, beras hitam, kerajinan decoupage, kaos, tupperware, dan sandal. Bahkan ikut dijual buku-buku sumbangan beberapa instansi arkeologi dan penulis.

Lelang barang-barang sumbangan anggota, seluruh hasil lelang untuk kas IAAI Komda Jabodetabek
Lelang barang-barang sumbangan anggota, seluruh hasil lelang untuk kas IAAI Komda Jabodetabek
Pendaftaran anggota baru

Meskipun bertajuk Silaturahim IAAI Komda Jabodetabek, pada kesempatan itu pengurus juga membuka pendaftaran untuk calon anggota. Maklum, mengingat calon anggota umumnya bekerja pada Senin hingga Jumat, pada Sabtu itulah baru berkesempatan bertemu dengan pengurus.

Menjadi anggota IAAI jelas penting karena sekarang apa-apa sertifikasi profesi. Yang berwenang menyelenggarakan sertifikasi adalah organisasi profesi.

Sampai sekarang organisasi profesi IAAI memang belum banyak dikenal. Sebaliknya benda-benda arkeologi, seperti keramik kuno dan uang kuno, banyak diburu. Juga benda-benda kuno lainnya, sebagaimana tergambar dari banyaknya pencurian, termasuk koleksi museum.

Semoga nantinya IAAI menjadi organisasi profesi yang bergengsi.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun