Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Wow! Uang Kuno yang "Busuk" Dimaharkan 1,5 Juta Rupiah

6 Januari 2018   09:00 Diperbarui: 6 Januari 2018   09:07 4202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi dalam kondisi bagus sekali, istilah numismatiknya Uncircullated (Dokpri)

Kaya mendadak

Kembali ke masalah koleksi, ada masyarakat awam yang menawarkan koleksi uang kertas seratus rupiah bergambar perahu. Mau tahu harga yang dia tawarkan? Rp1,5 juta sebagaimana saya sebutkan di atas. Mau tahu kondisi uang kertas tersebut? Hampir sama dengan gambar terjelek dalam foto ini. Hehehe...kalau benar segitu koleksi saya dulu yang saya jual. Saya bisa kaya mendadak.

Dari atas: kondisi jelek, lumayan, dan bagus (Dokpri)
Dari atas: kondisi jelek, lumayan, dan bagus (Dokpri)
"Saya lihat-lihat di internet harganya sekitar itu, Pak," kata dia. Bukan dia saja yang bersitegang tentang harga koleksi yang aduhai. Beberapa masyarakat awam juga pernah mengirimkan foto uang kertas koleksinya, dilengkapi tulisan di media tentang harga uang kertas yang mencapai jutaan rupiah.

Konyolnya si wartawan hanya mengutip pernyataan si "kolektor" yang koleksinya terjual jutaan rupiah. Entah benar atau tidak cerita si "kolektor". Kalau benar, begitu bodohnya si pembeli. Kalau tidak benar, tentu akan "mencederai" koleksi numismatik. Tantangan menghadapi masyarakat awam cukup berat. Para kolektor perlu turun tangan untuk memberi pemahaman soal ketidakmengertian masyarakat awam itu.***   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun